Halaman

Cara Bertanam Okra. Okra adalah tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun Lady Finger. Okra masih tergolong langkah di Indonesia. Hanya di beberapa tempat dan kota-kota besar saja sayuran ini dapat di temukan. Itupun di supermarket-supermarket besar. Kelangkaaan Okra bukan karena menanamnya Okra susah, tapi karena orang enggan untuk mengkonsumsinya. Karena buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Lalu bagaimana jika anda tiba-tiba berminat untuk mencicipi buah okra? Caranya adalah dengan budidaya okra sendiri saja. Caranya sangat mdah, silahkan ikuti saja langkah-langkah cara menanam okra di bawah ini saja.

Cara Menanam Okra

Cara bertanam okra sangat mudah. Karena tanaman ini ternyata dapat tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Lahan yang paling baik untuk bertanam okra adalah di dataran tinggi pada ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut. Dengan  Pada ketinggian lahan seperti tersebut diatas, okra dapat tumbuh hingga mencapai usia 4 bulan. Jika di tanam pada ketinggian kurang dri 600 mdpl usia tanamnya akan semakin pendek dan produksinya juga rendah.  Kondisi tanah yang cocok untuk bertanam okra adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7.  Tahap-tahap budidaya okra adalah sebagai berikut:

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan dasar dari segala cara budidaya. Karena kondisi lahan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam produktivitas tanaman. Persiapan lahan yang di perlukan antara lain adalah pembersiahan lahan, pengemburan tanah, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dan pemupukan. Dosis pupuk dasar (Kompos/pupuk kandang) yang di berikan adalah sekitar 4 – 6 ton/ha. Lebar bedengan sebaiknya 100 meter, dengan panjang sesuai dengan panjang lahan dengan jarak antar bedengan adalah 25 senti meter. Untuk mencegah berbagai jenis penyakit baik yang di sebakan oleh bakteri ataupun jamur, sebaiknya saat pemberian pupuk dasar di tambahkan Natural GLIO.

2. Penanaman Okra

Menanam okra tidak perlu persemaian. Karena bibit okra berbentuk biji dan dapat langsung di tanam di lahan secara langsung. Cara menanamnya adalah dengan ditugal. Sebelum di tanam sebaiknya biji di seleksi dulu. Caranya adalah merendamnya di dalam air selama beberapa saat. Biji yang tenggelam adalah yang baik sementara yang mengambang sebaiknya di buang saja. Perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Lama perendaman sebaiknya adalah 12 jam sebelum benih di tanam. Jarak tanam okra bervariasi. Adayang menggunakan 60 x 100 atau 60 kali 120 tergantung pada banyaknya benih yang di tanam dalam satu lubang. Maksimal benih dalam satu lubang untuk mendapatkan produktibitas yang tinggi adalah sekitar 5-6 biji dengan jarak tanam 60 x 120. Jika benih yang di tanam perlubang kurang dari itu dapat menggunakan jarak tanam 60 x 100.

3. Pemeliharaan tanaman Okra

Pemeliharaan tanaman okra meliputi:

  • Penyiraman, pada minggu pertama sebaiknya di siram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, kecuali hari hujan. Minggu selanjutnya penyiraman dapat di jaeangkan menjadi 1 kali sehari atau 2 hari sekali.
  • Penyiangan, usahakan agar lahan selalu bebas dari rumput liar dan gulma. Kebersihan lahan akan berguna untuk mencegah perebutan nutrisi antara gulma dan tanaman okra.
  • Penjarangan dan peyulaman, penjarangan di lakukan jika tanaman terlalu rapat sedangkan penyulaman di lakukan jika ada biji yang tidak tumbuh. Biasanya di lakukan setelah 2 minggu setelah tanam.
  • Pemupukan susulan, di perlukan jika unsur hara tanah tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan susulan dapat berupa pupuk Urea dan KCL dengan dosis 100 – 150 kg/ha.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman Okra dapat di baca di SINI. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman okra hanya merusak daun. Namun begitu karena daun merupakan tempat fotosintesis tanaman, maka otomatis produktivitas tanaman dapat terganggu.

5. Panen dan Pasca Panen

Masa panen sudah dapat  di mulai setelah tanaman berusia 2 bulan atau 10 hari setelah bunga keluar. Pemanenan buah okra untuk di konsumsi sebaiknya ketika masih muda dengan ukuran panjang buah kurang lebih 10 cm. Jika buah terlalu tua, maka akan kurang sedap untuk di santap dan hanya bagus untuk di ambil benihnya saja. Setelah di panen, sebaiknya okra disimpan di tempat sejuk untuk meningkatkan daya simpannya.

Saat ini permintaan pasar Asia terhdap Okra sangat tinggi. Karena itu di beberapa sentra produksi pertanian, seperti di jember, menanam okra di galaknan untuk memenuhi kuota ekspor.

Cara Menanam Okra | Cara Bertanam

Nama Ilmiah Sintrong. Nama latin sintrong adalah Crassocephalum crepidioides. Nama latinnya memang sangat susah untuk di ucapkan. Jika di paksakan dapat menyebabkan lidah keseleo. Tapi manfaat tumbuhan ini tidak perlu di pertanyakan lagi. Bahkan ada yang bilang meski lalap sintrong dapat menjadi simbol kemiskinan yangberlarut-larut, tapi khasiatnya dapat menyembuhkan kanker dan menyebabkan seseorang menjadi awet mudah. Percayakah anda? Jangan… karena ini tidak ada buktinya. Sebab generasi zaman dahulu yang sejak zaman batu sudah doyan makan sintrong, tetap aja tua dan akhirnya meninggal dunia. Satu-satunya yang benar adalah bahwa sintrong sangat mudah di dapat.

Seperti halnya, tumbuhan lain, sintrong juga memiliki tingkatan klasifikasi yang di sesuaikanSintrong dengan nama ilmiahnya. Seperti biasa, ketika sebuah tumbuhan menggunakan tata nama binomial maka nama genusnya bisa di tebak. Berikut ini adalah tingkatan taksonomi sintrong.

Klasifikasi Sintrong

Kingdom:  Plantae
       Supdivision:  Spermatophyta
              Division:  Magnoliophyta
                   Class:  Magnoliopsida
                           Subclass:  Asteridae
                                 Order:  Asterales
                                      Family:  Asteraceae
                                             Genus:  Crassocephalum
                                                    Species:  Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moor

Selain nama ilmiah dalam klasifikasi tumbuhan diatas, sintrong juga memiliki beberapa nama berbeda di beberapa belahan dunia. Diantaranya: salentrong, jalentrong, sembung gilang  ebolo, atau red-flower ragleaf dalam bahasa inggris.

Nama Ilmiah Sintrong | Tingkatan Taksonomi Sintrong


Sintrong adalah Gulma yang bermanfaat. Selain dapat dimakan sebagai lalapan, sintrong juga bermanfaat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Seperti untuk mengatasi gangguan sakit perut, sakit kepala, mengobati luka, dan lain sebagainya. Di daerah sunda, sintrong merupakan idola. Tidak perduli tua atau muda, sebagian besar dari mereka menyukai sintrong sebagai lalapan.

Sintrong Sintrong merupakan tumbuhan yang aslinya berasal dari Afrika. Lalu menyebar ke benua Asia hingga sampai di Indonesia. Sintrong sebagai gulma pertama kali di dteksi di Medan. Sebelum kemudian dibiakan di jawa hingga merata keseluruh kepulauan Nusantara. Tumbuhan ini sangat mudah berkembang biak. Sitrong berkembang biak dengan biji. Biji sintrong sangat kecil dan ringan. Menempel di setiap rambut bunga yang berwarna putih seperti kapas. Sekali tertiup angin ribuan biji akan terbawa terbang dan melayang entah kemana dan tumbuh dimana saja biji tersebut menyentuh tanah.  Mungkin itu sebabnya sintrong bisa di temui dimana saja sehingga menjadi gulma.

Baca Juga:
Sintrong memiliki ciri marfologi yang sangat mudah dikenali. Batangnya tegak, lunak dan beralur-alur dangkal serta dapat mencapai tinggi hingga 1 m. Daunnya memiliki harum aromatis yang khas apabila diremas. Dun sitrong adalah daun tunggal yang letaknya tersebar mengelilingi batang. Tangkai daun bertelinga. Helaian daun berbentuk lonjong atau oval panjang dengan pangkal yang sempit dan ujung yang runcing. Bagian tepi daun bergerigi dengan sudut yang tajam dan runcing mirip gigi gergaji. Bunga sintrong jenis adalah bunga majemuk yang berupa bongkolan berwarna merah di bagian ujungnya. Sebelum mekar bunga yang mirip dengan gabus rokok mengantung lemas. Setelah berisi buah menjadi tegak dan setelah mekar akan menyebar berbentuk lingkaran dengan bulu-bulu putih yang memiliki diameter yang hampir sama. Setelah buah masak penuh, biji menjadi ringan sehingga mudah di terbangkan angin.

Sepengetahuan admin Kebun Q, ada dua jenis sintrong yang pernah di temui. Yaitu sintrong berbunga merah seperti yang digambarkan diatas dan sintrong berbunga unggu. Sintrong berbunga merah adalah yang umum di gunakan sebagai lalapan karena memiliki rasa dan aroma yang khas dan dapat merangsang nafsu makan. Tapi singkong yang berwarna unggu memiliki bau lebus seperti kambing jantan. Bau itu lengket dan susah di hilangkan. Tapi karena memiliki bentuk merfologi batang, daun dan bunga seperti sintrong merah (kecuali warna bunganya) banyak sekali orang awam yang mengira bahwa sintrong ini selezat sintrong merah.

Sintrong, Gulma yang Berkhasiat

Cara Bertanam Sawi – Caisim. Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini Cara bertanam Sawi sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.

Cara Bertanam Sawi – Caisim

Seperti biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.

1. Pembibitan

Tanaman sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap pertama adalah membuat persemaian.

Pembuatan persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam, taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah, lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit siap untuk di pindahkan.

2. Persiapan lahan

Lahan yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.

3. Penanaman bibit

Setelah bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2 bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di lakukan pada sore hari.

4. Perawatan tanaman

Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah

  • penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
  • pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
  • penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
  • penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.

5. Pemanenan

Panen caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja. tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.

Cara Menanam Sawi - Caisim | Cara Bertanam

Cara Bertanam Kacang Panjang. Kacang panjang adalah jenis tanaman kacang-kacangan yang buahnya berbentuk seperti tali yang panjang. Kacang panjang tumbuh menjalar dan melilit tiang junjungnya. Dan bukan merupakan tumbuhan yang menanam kacang panjang dapat berdiri tegak. Karena itu faktor penting dalam bertanam kacang panjang adalah menyiapkan junjung. Seperti halnya kacang buncis atau kacang-kacang sejenis lainnya, kacang panjang juga membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh secara maksimal. Budidaya kacang panjang tergolong sangat mudah. Untuk mengetahuinya, silah baca cara menanam kacang panjang di bawah ini.

Cara Bertanam Kacang Panjang

Seperti cara budidaya tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam kacang panjang juga terdiri dari beberapa tahapan. Diantaranya adalah:

1. Persiapan Lahan

Siapkan lahan yang akan di tanami kacang panjang. Bersihkan rumput liar atau gulma dari lahan. Gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Agar aerasi seimbang gemburkan gemburkan tanah sedalam 15 cm ke 22 cm supaya nantinya akar dapat tumbuh dengan baik. Buat guludan atau bedengan dengan ketinggian 30 cm untuk lahan sawah dan 20 cm untuk lahan tegalan. Tipe bedengan terserah anda. Jika ingin bedengan 2 jalur maka lebar bedengan antara 100 – 120 cm. Sedangkan bedengan 2 jalur lebarnya 60 – 70 cm. Jangan lupa buat parit diantara bedengan dengan lebar 40 cm.

Setelah pembuatan bedengan selesai, lakukan pengukuran pH tanah. Jika pH tanah terlalu tinggi maka lakukan pengapuran. pH tanah yang tepat untuk tanaman kacang tanah antara 5,5 – 6,5. Setelah pengapuran lakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos (100 kg/ha) dan pupuk NPK (10 kg/ha). Untuk mencegah penyakit karena mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, tambahkan Natural GLIO saat penaburan pupuk kandang. Untuk mencegah hama dan penyakit dapat juga di lakukan sterilisasi lahan dengan menggunakan Basamid 3G. langkah ini lebih efektif untuk mencegah hama ulat tanah, cacing tanah, gulma, dan cendawan. Strelisisai tanah dapat di lakukan bersamaan dengan penaburan pupuk kandang.

2. Penanaman

Penanaman kacang panjang dilakukan secara langsung. Benih dapat di beli di toko pertanian atau di peroleh dari biji kacang panjang yang sudah tua dan dalam keadaan yang baik (bebas hama, biji gemuk dan tidak keriput). Cara menanam benih kacang panjang dilakukan dengan cara di tugal. Setiap lubang dapat di isi denga 2 atau tiga benih dengan jarak tanam antara 50 cm x 30 cm tergantung varietas dan tipe bedengannya. Setelah benih masuk kedalam lubang, tibun dengan tanah yang gembur lalu siram dengan air secukupnya.

3. Perawatan

Tahap perawatan tanaman meliputi beberapa hal, yaitu:

  • Penyiraman, penyiraman sebaiknya di lakukan setiap hari pagi dan sore, kecuali hari hujan. Jangan terlalu basah dan jangan pula terlalu kering.
  • Pemupukan, di lakukan ketika tanaman sudah berumur antara 15 – 20 hari. Pupuk yang di berikan dapat berupa Urea, KCL atau pun TSP dengan dosis: urea 100kg/ha, pupuk TSP 200kg/ha, dan KCl 100 kg/ha.. Untuk merangsang pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan dapat di tambahkan pupuk organik cair seperti POC Nasa.
  • Pemasangan lanjaran/turus atau junjung. Junjung dapat di buat dari bilah bambu atau kayu pancang sepanjang 2 meter. Cara memasang junjung adalah dengan menancapkan lenjeran disekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu lubang tanam. Setelah lenjeran ditancapkan, gabungkan 4 ujung lenjeran yang saling berdekatan lalu ikat dengan tali agar dapat berdiri kokoh. Lakukan hal yang sama pada seluruh tanaman hingga semua tanaman mempunyai junjung untuk tempatnya menjalar. Pemasangan lanjaran dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu atau mencapai tinggi kira-kira 25 cm.
  • Penyiangan di lakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan ini berguna untuk mencegah persaingan antara tanaman dan gulma dalam memperebutan nutrisi.
  • Pemangkasan dilakukan ketika tanaman berumur 25 hari setelah tanam. Tujuan pemangkasan adalah untuk merangsang pembentukan cabang baru agar tanaman dapat berbuah lebih banyak.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit sering menjadi penyebab utama tanaman kacang panjang gagal panen atau panen tidak maksimal. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang beragam. Diantaranya:

Hama Tanaman kacang panjang: Penyakit tanaman kacang panjang:
  • Kutu hitam dan kutu putih,
  • Kepik daun,
  • Penggerek polong,
  • Ulat grayak,
  • Kutu daun
  • Penyakit karat
  • Penyakit Cescospora (bercak daun)
  • Penyakit Antraknose
  • Penyakit mozaik
  • Penyakit sapu
  • Layu bakteri

Pencengah hama dan penyakit tanaman kacang panjang dapat di lakukan dengan perbaikan drainase dan rotasi tanaman. Sedangkan penanganan harus di lakukan dengan penyemprotan pestisida yang jenisnya tergantung dari hama dan penyakit yang di derita tanaman kacang panjang tersebut.

5. Pemanenan

Pemanenan bisanya sudah dapat di lakukan ketika kacang panjang sudah berbuah atau setelah tanaman mencapai usia 45-50 hari. Panen dapat di lakukan beberapa kali tergantung pada tingginya produktivitas tanaman bahkan pada satu kali siklus tanaman ada yang di panen hingga 15 – 18 kali. Varietas yang baik dapat menghasilkan kurang lebih 30 ton kacang panjang per hektarnya. Cara memetik kacang panjang dapat di lakukan dengan 3 cara,  yaitu:

  • Mematahkan tangkai buah ke arah yang berlawanan dengan lekukan buah,
  • Memutar buah hingga terlepas dari tangkainya,
  • Memotongnya tangkai buah dengan gunting stek.

Ketiga cara ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen. Karena biasanya bunga dan buah pada tanaman kacang muncul secara berangsur-angsur.

Cara menanam Kacang Panjang | Cara Bertanam


Mesin Pembuat Kopi  atau the Coffee Maker. Rutinitas pagi sebelum pergi ke Kebun Q,  berkaitan erat dengan secangkir kopi dan sepiring sadwich. Atau kalau sedang rajin, secangkir kopi dan sepiring pisang goreng. Tapi terkadang, waktu Mesin Pembuat Kopi tidak mencukupi untuk membuat kopi sendiri apalagi memasang hidangan pendampingnya. Karena itu terpikir untuk membeli alat pembuat kopi otomatis yang seperti INI

Dengan alat ini, membuat kopi kini tidak perlu secara manual dengan merebus air dan menyeduhnya. Karena terkadang cara ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dan tenaga yang cukup meribetkan. Beberapa ahli telah membuat kemajuan sejak lama dengan menciptakan mesin pembuat kopi otomatis. Sehingga anda tidak perlu menyeduh sendiri.


Jika kita berkunjung ke hotel-hotel bertaraf internasional, kita akan menjumpai the Coffee Maker ini di arena perjamuan. Bentuknya sederhana, tapi fungsinya sangat menakjubkan. Terutama mesin pembuat kopi espresso. Sebagian besar orang menyukai kopi espresso karena selain kental, rasa kopinya juga begitu nikmat. Dan yang terpenting dapat mencegah kantuk.

Pembuatan kopi espresso secara manual, hanya di perlukan 1 hal, yaitu seorang barissta. yang handal.  Dengan menggunakan mesin pembuat kopi anda tidak memerlukan barissta, karena mesin pembuat kopi adalah pengganti barista tersebut. Jadi tunggu apalagi? Belilah alat pembuat kopi sekarang juga untuk menghemat waktu anda. Untuk mengetahui macam-macam jenis dan harga mesin pembuat kopi silahkan melihat daftar harga mesin pembuat kopi di Lebuay.com

Mesin Pembuat Kopi | Coffe Maker


Cara Bertanam Padi Sawah. Padi sawah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tanaman padi yang ditanam di sawah. Secara umum berdasarkan tempat tumbuhnya, padi terbagi dalam 3 kategori yaitu padi sawah, padi pasang surut dan padi ladang (gogo). Ketiga jenis padi ini mempunyai teknik budidaya dan cara bertanam yang berbeda. Kali ini, Kebun Q akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara menanam padi sawah.

Cara Bertanam Padi Sawah

Seperti halnya cara bertanam tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam padi sawah juga terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:


1. Tahap Pengolahan Tanah
Tahap pengolahan tanah pada budidaya padi sawah meliputi 2 bagian penting, yaitu:
  • Persiapan lahan
  • Persiapan Irigasi
Persiapan lahan meliputi pembersihan jerami padi atau sisa tanaman lainCara menanam padi sawah, pengemburan tanah dan perbaikan pematang yang rusak.  Pemberian pupuk awal dan penyebaran kapur pertanian jika di ketahui pH tanah dibawah 6,5. Pemberian pupuk awal biasanya dalam bentuk pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 4 ton/ha. Untuk menggemburkan tanah dapat menggunakan bajak dan garu.

Saluran irigasi juga perlu di persiapkan. Agar saat proses penanaman air yang dibutuhkan oleh tanaman terjamin. Pada saat penggaruan saluran pembuangan air sebaiknya ditutup, agar pupuk yang sudah diberikan tidak hanyut.

Baca Juga:

2. Tahap Pembibitan
Pembibitan padi sawah harus dilakukan di tempat persemaian. Pembuatan persemaian adalah bagian paling penting dalam budidaya padi sawah karena benih yang di hasilkan akan menentukan pertumbuhan tanaman padi di sawah. Lokasi untuk pembibitan harus di pilih tanah yang subur dengan intensitas cahaya matahari yang cukup. Pembuatan bedengan persemaian tergantung pada luas lahan sawah yang akan di tanami. Biasanya untuk 1 ha di perlukan benih padi sebanyak 25 – 30 kg/ha. Setiap bedengan berukuran lebar 1 m dan panjang 4 m dengan ketinggian 20-30 cm dapat menampung benih sebanyak 7 –8 kg. Karena itu untuk 1 ha lahan sawah akan di butuhkan 4 bedeng persemaian. Sebelum benih di sebar sebaiknya lahan di berikan pupuk NPK sebanyak 15-15-15 sebanyak 1 kg / bedeng. Dan untuk mencegah serangan hama tikus, sebaiknya di sekeliling bedengan di pasangi pagar dari plastik. Sebelum di sebar, benih harus di rendam terlebih dahulu selama satu malam. Hal ini berfungsi untuk mempercepat perkecambahan benih.

3. Tahap Penanaman
Setelah mencapai umur 18 hari, benih telah siap untuk di tanam di lahan sawah. Sebelum di tanam, benih yang telah di cabut direndam dalam larutan insektisida berbahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 1 gr/ liter selama 2 jam. Pada waktu penanaman, kondisi lahan tidak perlu tergenang air. Cukup sedikit becek saja.  Cara tanam dengan menggunakan metode jajar legowo 2-1. Dengan jarak tanam 15 x 25 dan tanaman perlubang adalah cukup 1 rumpun. Cara tanam padi sawah menggunakan metode ini memang terlihat sedikit jarang, tapi nantinya akan sangat bagus bagi perkembangan dan pertumbuhannya karena ada ruang cukup untuk pengaturan air, pemupukan dan optimasi cahaya matahari.

4. Tahap Pemeliharaan Tanaman Padi sawah
Tahap pemeliharaan tanaman meliputi:
  • Penyulaman, dapat di lakukan hingga padi berumur 2 minggu.
  • Penyiangan, di lakukan untuk mengendalikan gulma atau rumput liar serta pencabutan tanaman padi yang tidak sehat dan terserang penyakit. Penyiangan biasanya di lakukan 2 kali, yaitu sebelum pemupukan ke dua dan ketiga atau sesuai dengan kebutuhan.
  • Pengairan, pada budidaya padi sawah, air merupakan kebutuhan yang sangat vital. Agar kondisi tanaman padi terjaga dengan baik, maka sebaiknya lahat berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air tidak lebih dari 1 cm dari permukaan tanah sawah. Koadar air lahan harus tetap terkontrol hingga 10 hari menjelang panen.
  • Pemupukan susulan, pemupukan susulan biasanya di lakukan dalam 3 kali. Yaitu saat padi berumur 7 hari setelah tanam, 20 hst dan 35 hari setelah tanam. Masing-masing menggunakan pupuk NPK sebanyak 150 kg/ha dan urea 50kg/ha pada pemupukan susulan 1 dan 2, sedangkan untuk pemupukanm ketiga kosentrasi pupuk urea di tambah menjadi 250 kg/ha. Selaim pupuk primer, ada juga pemberian pupuk daun nitrogen yang di semprotkan saat tanaman berusia 14 hari dengan kosentrasi 2g/liter serta pupuk daun phospat dan kalium setelah tanaman berumur 30 hst sebanyak 2 gr/liter dan pada umur 45 hst sebanyak 4 gr/liter.
5. Tahap Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tanaman padi sawah cukup beragam dan merepotkan. Jika tidak di kendalikan dengan baik, bisa-bisa panen bisa gagal. Tapi sebelum melakukan proses pengendalian hama dan penyakit sebaiknya mengenal dulu jenis-jenis hama dan penyakit tanaman padi sawah, baru kemudian memikirkan cara apa yang tepat untuk mengendalikannya. Untuk lebih jelasnya tentang tahap pengendalian hama dan penyakit pada budidaya padi sawah silah baca di SINI.

6. Tahap Panen
Padi sawah dapat di panen saat biji padi sudah menguning malainya sekitar 95%. Sedangkan jika penen menurut perkiraan umur tergantung pada jenis benih padi yang di tanam ada yang panen ketika padi berumur kurang dari 100 hari, ada juga yang panen setelah padi berumur lebih dari 100 hari. Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas biji padi dan butiran beras yang di hasilkan. Padi yang terlalu muda akan menyebabkan persentase biji kosong tinggi. Sedangkan panen terlalu tua akan menyebabkan biji padipecah saat di gilir atau hasil panen berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai.

Untuk mendapatkan kualitas gabah dan butiran beras yang baik, selain waktu panen yang tepat juga perlu di perhatikan bahwa setelah padi dipotong dengan sabit, harus segera di lakukan perontokan. Jika sampai perontokan di tunda keesokan harinya, butir beras biasanya tidak bagus lagi.

Cara Menanam Padi Sawah | Cara Bertanam Hortikultura

Pengendalian Hama dan Penyakit Padi Sawah. Cara mengendalikan hama dan penyakit merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu kegiatan budidaya tanaman. Untuk mendapatkan hasil dari budidaya padi sawah yang memuaskan, Pengendalian hama dan penyakit kita harus mengenal hama dan penyakit tanaman padi sawah sekaligus cara pengendaliannya. Hama dan penyakit padi sawah bukan hanya semacam tetapi bermacam-macam. Karena itu cara pengendaliannya juga tergantung dari jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi sawah. Sebelum melakukan pengendalian, sebaiknya kita mengenal dahulu jenis-jenis hama dan penyakit padi sawah. Untuk mengetahui jenis-jenis Hama dan Penyakit tanaman Padi Sawah silah baca di SINI.

Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi Sawah

Seperti di sebutkan diatas, bahwa kegiatan pengendalian hama dan penyakit budidaya pertanian harus di sesuaikan dengan jenis hama dan penyakit menerang. Namun begitu secara umum ada beberapa cara pengendalian hama dan penyakit pada sistem budidaya padi sawah yang biasa di lakukan, yaitu:

1. Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit secara tidak lagsung. Yaitu dengan membersihkan faktor-faktor pendukung yang dapat menjadi sumber penyebaran dan perkembangbiakan penyakit. Sanitasi lingkungan biasanya di lakukan untuk mencegah perkembangbiakan:

  • Tikus Sawah
  • Gulma dan rumput liar,
  • Keong Mas, dll

2. Pengendalian Hama dan penyakit secara Fisik

Pengendalian hama dan penyakit secara fisik maksudnya adalah hampir sama dengan cara sanitasi lingkungan. Bedanya pengendalian secara fisik berhubungan langsung dengan hama dan penyakit yang bersangkutan. Contohnya adalah dengan memasang perangkap, memasnag pagar plastik di sekitar galengan,  dan atau membunuhi hama penganggu padi sawah satu per satu ataupun secara massal. Cara pengendalian hama secara fisik ini dapat di lakukan untuk jenis hama yang besar dan kasat mata seperti:

  • Tikus,
  • Keong Mas, dll

3. Pengendalian secara Kimia

Pengendalian secara kimia adalah bertujuan untuk memusnahkan dan mematikan hama dan penyakit yang menganggu. Disebut pengendalian secara kimia karena dalam upaya ini berhubungan dengan penggunaan bahan-bahan kimia untuk membunuh hama dan penyakit yang bersangkutan. Jenis bahan kimia yang di gunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit secara kimia adalah pestisida. Pestisida banyak sekali macamnya, tergantung dari jenis organisme yang ingin kendalikan. Jenis-jenis pestisida antara lain adalaha:

  • Insektisida digunakan untuk membunuh dan mengendalikan hama serangga seperti wereng,
  • Fungisida digunakan untuk membunuh dan mengendalikan jamur atau fungi,
  • Rodensida digunakan untuk membunuh dan mengendalikan hama pengerat seperti tikus,
  • Herbisida  digunakan untuk mengendalikan rumput liar atau gulma,
  • Akarisida digunakan untuk mengendalikan hama tungau,
  • Bakterisida (digunakan untuk mengendalikan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri,
  • Larvasida  digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit karena larva seperti ulat

4. Kultur Teknis

Cara mengendalikan hama dan penyakit dengan kultur teknis bertujuan untuk membatasi perkembangbiakan hama dan penyakit. Kultur teknis berhubungan dengan  pola tanam, pengaturan jarak tanam dan masa tanam.

5. Pemanfaatan Musuh Alami

Pengendalian hama dan penyakit dengan cara pemanfaatan Musuh Alami merupakan cara yang paling aman dan paling murah. Yang di perlukan adalah mengetahui secara pasti hewan apa saja yang dapat menjadi pemangsa hama tanaman padi sawah yang sangat umum seperti tikus, keong mas, ulat, dan lain-lain.

Contoh hewan pemangsa yang dapat di manfaatkan untuk mengendalikan hama padi sawah antara lain adaalah:

  • Burung,
  • Ular,
  • Kucing dan anjing

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Padi Sawah

Nama Latin tanaman Harendong. Nama ilmiah tanaman Harendong atau Senggani adalah Melastoma candidum. Tanaman ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh liar di dataran tinggi yang banyak mendapat paparan sinar matahari. Harendong tumbuh secara merumpun dengan posisi tegak berdiri dengan ketinggian rata-rata adalah perdu tegak setinggi 0,5m – 4m. Harendong adalah jenis tanaman berkayukeras, berbunga unggu dan berbuah berwarna ungu seperti tinta.

Daun harendong Harendong banyak tumbuh di lereng-lereng gunung, tanah lapang sebagai tumbuhan liar atau bahkan ada yang membudidayakannya sebagai tanaman hias untuk di tanam di daerah objek wisata. Akar tanaman Harendong yang menghujam dalam ketanah membuat tanaman ini sangat bagus untuk di tanam sebagai vegetasi pencegah erosi.

Ciri daun harendong yang paling umum dan membedakannya dengan tanaman perdu lain adalah bentuk daunnya yang bulat telur dengan ujung lancip, berbulu, dengan permukaan yang kasar. Selain itu dari buah harendong yang unik. Bentuknya kecil-kecil bergerombol berwarna ungu seperti anggur tetapi dalam ukuran yang lebih kecil, permukaannya berbulu dan kalau di pijit akan mengeluarkan cairan seperti tinta. Untuk melihat seperti apa daun harendong silah amati gambar di samping ini.

Tingkat Klasifikasi Ilmiah tanaman Harendong

Kerajaan:    Plantae
      Divisi:    Magnoliophyta
           Kelas:    Magnoliopsida
               Ordo:    Myrtales
                 Famili:    Melastomataceae
                     Genus:    Melastoma
                         Species:  Melastoma candidum

Nama Latin Tanaman Harendong, Senggani atau Kemanden | Tingkat Klasifikasi Ilmiah