Baca Juga:
Baca Juga:
Cara Bertanam Cabe Merah. Cabe merah selalu fluktuatif harganya. Hari ini murah, besok tiba-tiba bisa sangat mahal sekali. Cabe merah merupakan jenis sayuran yang paling banyak di konsumsi terutama di negara-negara Asia. Hampir di pastikan bahwa 75% jenis masakan tradisional Asia menggunakan cabe merah sebagai salah satu bahan bakunya. Meskipun mahal harganya tapi kalau barangnya ada tidak apa-apa. Seringnya, harganya sudahpun mahal tapi stok tidak ada. Lalu apa yang harus kita lakukan? Diet tidak makan cabe merah? Karena itu dalam kesempatan kali ini, Kebun Q ingin berbagi info cara budidaya cabe merah, baik untuk keperluan sendiri ataupun komersil. Anda tinggal mengkonversikan saja sesuai kebutuhan. Betapapun juga, bertanam cabe merah untuk keperluan sendiri tidaklah membutuhkan lahan yang luas. Karena bisa di tanam di pot atau di polibag, selama kebutuhan nutrisi terpenuhi, maka dapat tumbuh dengan baik.
Cara menanam cabai merah, tidak beda dengan cara budidaya tanaman hirtikultura lainnya. Ada tahap-tahap yang harus di lakukan secara berurutan agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut ini adalah tahap-tahap bertanam cabe:
1. Pembibitan atau persemaian benih cabe
Pembibitan atau pembuatan persemaian benih padi wajib di lakukan jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Bertanam cabe tidak seperti bertanam jagung, di mana benih di tanam dengan cara di tugal. Untuk budidaya cabe merah, perlu di buat persemaian terlebih dahulu. Ada 2 tahap yang harus di lakukan dalam pembuatan persemaian, yaitu:
2. Persiapan lahan
Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus di lakukan jika anda ingin membudidayakan tanaman. Untuk bertanam cabe, sebaiknya pilih lahan yang belum pernah di tanami cabe selama 2 kali masa tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pertama-tama harus di lakukan dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya cabe antara lain adalah:
3. Penanaman bibit cabe
Pemindahan bibit cabe dari polibag ke lahan harus memperhatikan waktu. Yang paling baik, penanaman di lakukan pada sore hari, saat matahari sudah tidak terik lagi. Hal ini untuk mencegah bibit menjadi layu akibat terik matahari. Cara memindahkan bibit ke lahan sangatlah mudah. Pastikan setiap lubang tanam terisi 1 bibit yang tumbuh dengan baik, sehat dan kokoh. Bibit jangan di tarik keluar dari polibag, polibag yang harus di gunting agar tanah dan bibit tidak berpendar. Masukan bibit kedalam lubang tanam, lalu tutup dengan tanah. Jangan lupa di siram.
4. Pemeliharaan tanaman cabe
Pemeliharaan tanaman cabe meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah:
5. Panen
Panen cabe merah sudah bisa di lakukan pada umur 80 –110 hari. Panen sebaiknya di lakukan pagi hari. Buah yang akan dipanen sebaiknya jangan sampai terlalu tua atau kematangan 80%. Lakukan penyortiran sebelum buah cabe di simpan.
6. Penyimpanan
Simpan cabe yang telah di panen di tempat teduh dengan wadah yang memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat busuk.
Cara Bertanam Okra. Okra adalah tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun Lady Finger. Okra masih tergolong langkah di Indonesia. Hanya di beberapa tempat dan kota-kota besar saja sayuran ini dapat di temukan. Itupun di supermarket-supermarket besar. Kelangkaaan Okra bukan karena menanamnya susah, tapi karena orang enggan untuk mengkonsumsinya. Karena buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Lalu bagaimana jika anda tiba-tiba berminat untuk mencicipi buah okra? Caranya adalah dengan budidaya okra sendiri saja. Caranya sangat mdah, silahkan ikuti saja langkah-langkah cara menanam okra di bawah ini saja.
Cara bertanam okra sangat mudah. Karena tanaman ini ternyata dapat tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Lahan yang paling baik untuk bertanam okra adalah di dataran tinggi pada ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut. Dengan Pada ketinggian lahan seperti tersebut diatas, okra dapat tumbuh hingga mencapai usia 4 bulan. Jika di tanam pada ketinggian kurang dri 600 mdpl usia tanamnya akan semakin pendek dan produksinya juga rendah. Kondisi tanah yang cocok untuk bertanam okra adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7. Tahap-tahap budidaya okra adalah sebagai berikut:
1. Persiapan lahan
Persiapan lahan merupakan dasar dari segala cara budidaya. Karena kondisi lahan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam produktivitas tanaman. Persiapan lahan yang di perlukan antara lain adalah pembersiahan lahan, pengemburan tanah, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dan pemupukan. Dosis pupuk dasar (Kompos/pupuk kandang) yang di berikan adalah sekitar 4 – 6 ton/ha. Lebar bedengan sebaiknya 100 meter, dengan panjang sesuai dengan panjang lahan dengan jarak antar bedengan adalah 25 senti meter. Untuk mencegah berbagai jenis penyakit baik yang di sebakan oleh bakteri ataupun jamur, sebaiknya saat pemberian pupuk dasar di tambahkan Natural GLIO.
2. Penanaman Okra
Menanam okra tidak perlu persemaian. Karena bibit okra berbentuk biji dan dapat langsung di tanam di lahan secara langsung. Cara menanamnya adalah dengan ditugal. Sebelum di tanam sebaiknya biji di seleksi dulu. Caranya adalah merendamnya di dalam air selama beberapa saat. Biji yang tenggelam adalah yang baik sementara yang mengambang sebaiknya di buang saja. Perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Lama perendaman sebaiknya adalah 12 jam sebelum benih di tanam. Jarak tanam okra bervariasi. Adayang menggunakan 60 x 100 atau 60 kali 120 tergantung pada banyaknya benih yang di tanam dalam satu lubang. Maksimal benih dalam satu lubang untuk mendapatkan produktibitas yang tinggi adalah sekitar 5-6 biji dengan jarak tanam 60 x 120. Jika benih yang di tanam perlubang kurang dari itu dapat menggunakan jarak tanam 60 x 100.
3. Pemeliharaan tanaman Okra
Pemeliharaan tanaman okra meliputi:
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman Okra dapat di baca di SINI. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman okra hanya merusak daun. Namun begitu karena daun merupakan tempat fotosintesis tanaman, maka otomatis produktivitas tanaman dapat terganggu.
5. Panen dan Pasca Panen
Masa panen sudah dapat di mulai setelah tanaman berusia 2 bulan atau 10 hari setelah bunga keluar. Pemanenan buah okra untuk di konsumsi sebaiknya ketika masih muda dengan ukuran panjang buah kurang lebih 10 cm. Jika buah terlalu tua, maka akan kurang sedap untuk di santap dan hanya bagus untuk di ambil benihnya saja. Setelah di panen, sebaiknya okra disimpan di tempat sejuk untuk meningkatkan daya simpannya.
Saat ini permintaan pasar Asia terhdap Okra sangat tinggi. Karena itu di beberapa sentra produksi pertanian, seperti di jember, menanam okra di galaknan untuk memenuhi kuota ekspor.
Cara Bertanam Sawi – Caisim. Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.
Seperti biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.
1. Pembibitan
Tanaman sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam, taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah, lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan lahan
Lahan yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit
Setelah bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2 bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di lakukan pada sore hari.
4. Perawatan tanaman
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah
5. Pemanenan
Panen caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja. tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
Cara Bertanam Kacang Panjang. Kacang panjang adalah jenis tanaman kacang-kacangan yang buahnya berbentuk seperti tali yang panjang. Kacang panjang tumbuh menjalar dan melilit tiang junjungnya. Dan bukan merupakan tumbuhan yang dapat berdiri tegak. Karena itu faktor penting dalam bertanam kacang panjang adalah menyiapkan junjung. Seperti halnya kacang buncis atau kacang-kacang sejenis lainnya, kacang panjang juga membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh secara maksimal. Budidaya kacang panjang tergolong sangat mudah. Untuk mengetahuinya, silah baca cara menanam kacang panjang di bawah ini.
Seperti cara budidaya tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam kacang panjang juga terdiri dari beberapa tahapan. Diantaranya adalah:
1. Persiapan Lahan
Siapkan lahan yang akan di tanami kacang panjang. Bersihkan rumput liar atau gulma dari lahan. Gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Agar aerasi seimbang gemburkan gemburkan tanah sedalam 15 cm ke 22 cm supaya nantinya akar dapat tumbuh dengan baik. Buat guludan atau bedengan dengan ketinggian 30 cm untuk lahan sawah dan 20 cm untuk lahan tegalan. Tipe bedengan terserah anda. Jika ingin bedengan 2 jalur maka lebar bedengan antara 100 – 120 cm. Sedangkan bedengan 2 jalur lebarnya 60 – 70 cm. Jangan lupa buat parit diantara bedengan dengan lebar 40 cm.
Setelah pembuatan bedengan selesai, lakukan pengukuran pH tanah. Jika pH tanah terlalu tinggi maka lakukan pengapuran. pH tanah yang tepat untuk tanaman kacang tanah antara 5,5 – 6,5. Setelah pengapuran lakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos (100 kg/ha) dan pupuk NPK (10 kg/ha). Untuk mencegah penyakit karena mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, tambahkan Natural GLIO saat penaburan pupuk kandang. Untuk mencegah hama dan penyakit dapat juga di lakukan sterilisasi lahan dengan menggunakan Basamid 3G. langkah ini lebih efektif untuk mencegah hama ulat tanah, cacing tanah, gulma, dan cendawan. Strelisisai tanah dapat di lakukan bersamaan dengan penaburan pupuk kandang.
2. Penanaman
Penanaman kacang panjang dilakukan secara langsung. Benih dapat di beli di toko pertanian atau di peroleh dari biji kacang panjang yang sudah tua dan dalam keadaan yang baik (bebas hama, biji gemuk dan tidak keriput). Cara menanam benih kacang panjang dilakukan dengan cara di tugal. Setiap lubang dapat di isi denga 2 atau tiga benih dengan jarak tanam antara 50 cm x 30 cm tergantung varietas dan tipe bedengannya. Setelah benih masuk kedalam lubang, tibun dengan tanah yang gembur lalu siram dengan air secukupnya.
3. Perawatan
Tahap perawatan tanaman meliputi beberapa hal, yaitu:
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit sering menjadi penyebab utama tanaman kacang panjang gagal panen atau panen tidak maksimal. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang beragam. Diantaranya:
Hama Tanaman kacang panjang: | Penyakit tanaman kacang panjang: |
|
|
Pencengah hama dan penyakit tanaman kacang panjang dapat di lakukan dengan perbaikan drainase dan rotasi tanaman. Sedangkan penanganan harus di lakukan dengan penyemprotan pestisida yang jenisnya tergantung dari hama dan penyakit yang di derita tanaman kacang panjang tersebut.
5. Pemanenan
Pemanenan bisanya sudah dapat di lakukan ketika kacang panjang sudah berbuah atau setelah tanaman mencapai usia 45-50 hari. Panen dapat di lakukan beberapa kali tergantung pada tingginya produktivitas tanaman bahkan pada satu kali siklus tanaman ada yang di panen hingga 15 – 18 kali. Varietas yang baik dapat menghasilkan kurang lebih 30 ton kacang panjang per hektarnya. Cara memetik kacang panjang dapat di lakukan dengan 3 cara, yaitu:
Ketiga cara ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen. Karena biasanya bunga dan buah pada tanaman kacang muncul secara berangsur-angsur.