Halaman

Showing posts with label Budidaya. Show all posts
Showing posts with label Budidaya. Show all posts

Cara Bertanam Cabe Merah. Cabe merah selalu fluktuatif harganya. Hari ini murah, besok tiba-tiba bisa sangat mahal sekali. Cabe merah merupakan jenis sayuran yang paling banyak di konsumsi terutama di negara-negara Asia. Hampir di pastikan bahwa 75% jenis masakan tradisional Asia menggunakan cabe merah sebagai salah satu bahan bakunya. Meskipun cara bertanam cabe merah mahal harganya tapi kalau barangnya ada tidak apa-apa. Seringnya, harganya sudahpun mahal tapi stok tidak ada. Lalu apa yang harus kita lakukan? Diet tidak makan cabe merah? Karena itu dalam kesempatan kali ini, Kebun Q ingin berbagi info cara budidaya cabe merah, baik untuk keperluan sendiri ataupun komersil. Anda tinggal mengkonversikan saja sesuai kebutuhan. Betapapun juga, bertanam cabe merah untuk keperluan sendiri tidaklah membutuhkan lahan yang luas. Karena bisa di tanam di pot atau di polibag, selama kebutuhan nutrisi terpenuhi, maka dapat tumbuh dengan baik.

Cara menanam cabai merah, tidak beda dengan cara budidaya tanaman hirtikultura lainnya. Ada tahap-tahap yang harus di lakukan secara berurutan agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut ini adalah tahap-tahap bertanam cabe:

Cara menanam Cabe merah

1. Pembibitan atau persemaian benih cabe

Pembibitan atau pembuatan persemaian benih padi wajib di lakukan jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Bertanam cabe tidak seperti bertanam jagung, di mana benih di tanam dengan cara di tugal. Untuk budidaya cabe merah, perlu di buat persemaian terlebih dahulu. Ada 2 tahap yang harus di lakukan dalam pembuatan persemaian, yaitu:

  • Pembuatan sungkup/rumah persemaian, arahnya sebaiknya menghadap ketimur, dengan atap terbuat dari plastik atau daun rumbia untuk melindungi persemaian dari air hujan dan cahaya matahari yang berlebihan pada masa awal pertumbuhan.
  • Pembuatan media semai, biasanya menggunakan polibag kecil yang di media semai dengan komposisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pupuk kandang yang akan di gunakan sebaiknya di campur dengan Natural GLIO dengan dosis 100 gram/100 kg pupuk kandang dan diamkan selama 1 minggu sebelum di guakan.
  • Masukan biji cabe 1 persatu ke dalam masing-masing polibag, benamkan sedalam 1 cm. Untuk 1 ha tanah biasanya di butuhkan 180 gram benih cabe.
  • Pemeliharaan persemaian harus di lakukan secara teratur. Diantaranya pembukaan sungkup harus di lakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Stelah benih tumbuh dan berusia 5 hari, sungkup di buka penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman di lakukan secara teratur setiap hari tapi jangan terlalu basah. Penyemprotan POC nasa dilakukan setelah tanaman berusia 10 – 17 hari dengan dosis 1tutup/10 ltr air.
  • Bibit cabe siap di pindahkan ke lahan setelah berumur antara 23-30 hari atau setelah memiliki daun sejati 4-5 helai.

2. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus di lakukan jika anda ingin membudidayakan tanaman. Untuk bertanam cabe, sebaiknya pilih lahan yang belum pernah di tanami cabe selama 2 kali masa tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pertama-tama harus di lakukan dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya cabe antara lain adalah:

  • Mengukur pH tanah, jika tingkat keasaman tinggi, lakukan pengapuran untuk menaikkan pH nya hingga diatas 6,5.
  • Pengaruan dan pembajakan, berfungsi untuk mengemburkan tanah dan menyiapkan aerasi yang di butuhkan oleh akar nantinya
  • Pembuatan bedengan, dengan lebar 100 cm dan tinggi kurang lebih 40 cm. Masing-masing bedengan di batasi oleh parit selebar 70 cm.
  • Pemberian pupuk dasar dan pengapuran jika tanah mempunyai pH di bawah 6,5. Pupuk dasar yang di gunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 40 ton/ha. Untuk pengapuran gunakan dolomit dengan dosis 250 kg/ha.
  • Untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam tanah tambahkan Natural GLIO dengan dosis 200 gr/1ton pupuk kandang.
  • Setelah pupuk kandang, kapur dan natural glio tercampur rata, biarkan selama 1 minggu sebelum di lakukan pemasangan mulsa. Mulsa yang di sarankan untuk budidaya cabe merah adalah mulsa Plastik Hitam Perak (PHP).
  • Setelah mulsa terpasang dengan baik, (lihat: Cara memasang Mulsa PHP), buatlah lubang tanam dengan diameter 10 cm, dengan jarak 70x70 atau 60x60 tergantung pada kondisi cuaca di saat itu.

3. Penanaman bibit cabe

Pemindahan bibit cabe dari polibag ke lahan harus memperhatikan waktu. Yang paling baik, penanaman di lakukan pada sore hari, saat matahari sudah tidak terik lagi. Hal ini untuk mencegah bibit menjadi layu akibat terik matahari. Cara memindahkan bibit ke lahan sangatlah mudah. Pastikan setiap lubang tanam terisi 1 bibit yang tumbuh dengan baik, sehat dan kokoh. Bibit jangan di tarik keluar dari polibag, polibag yang harus di gunting agar tanah dan bibit tidak berpendar. Masukan bibit kedalam lubang tanam, lalu tutup dengan tanah. Jangan lupa di siram.

4. Pemeliharaan tanaman cabe

Pemeliharaan tanaman cabe meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah:

  • Pemasangan ajir,
  • Penyulaman, menganti tanaman yang mati dengan bibit baru
  • Penyiraman, yang di lakukan setiap hari kecuali hari hujan
  • Penyiangan, untuk membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar lubang tanam
  • Perempelan dan pengikatan batang cabe. Perempelan tunas di lakukan untuk membuang tunas yang keluar dari ketiak daun. Perempelan daun di lakukan untuk membuang daun yang telah menguning atau tidak sehat di bawah cabang utama. Sedangkan pengikatan batang cabe pada ajir di lakukan agar batang cabe berdiri tegak dan tidak roboh
  • Pemupukan susulan, berupakan pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran setiap 2 minggu sekali sejak tanaman berusia 15 hari setelah masa tanam dengan dosis: 3kg NPK /200 liter air saat tanaman berusia 15-30 hari, 4kg NPK/200ltr air saat tanaman berusia 45-60 hari, 5kgNPK/200ltr air untuk pemupukan seterusnya. Pupuk daun di berikan saat tanaman berusia 14 –21 hari dengan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sedangkan saat tanaman berusia 35-75 hari semprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung phospat dan kalim yang tinggi.
  • Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe Merah (lihat di SINI)

5. Panen

Panen cabe merah sudah bisa di lakukan pada umur 80 –110 hari. Panen sebaiknya di lakukan pagi hari. Buah yang akan dipanen sebaiknya jangan sampai terlalu tua atau kematangan 80%. Lakukan penyortiran sebelum buah cabe di simpan.

6. Penyimpanan

Simpan cabe yang telah di panen di tempat teduh dengan wadah yang memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat busuk.

Cara menanam Cabe Merah | Cara Bertanam

Cara memasang Mulsa Plastik Hitam Perak (PHP). Mulsa plastik hitam perak adalah sejenis plastik yang memiliki dua lapisan, yaitu hitam di lapisan dalam dan perak di lapisan luar. Seperti hal nya mulsa-mulsa lainnya, mulsa PHP berfungsi untuk:

cara memasang mulsa PHP Fungsi Mulsa PHP

  • mempertahankan struktur tanah tetap gembur,
  • memelihara kelembaban dan suhu tanah,
  • mengurangi kehilangan unsur hara, dan
  • menekan pertumbuhan gulma.

Kenapa mulsa PHP mempunyai 2 lapisan warna? Hal ini mempunyai tujuan tersendiri yang sangat penting bagi budidaya tanaman. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh.

Cara Memasang Plastik Hitam Perak (PHP)

Cara memasang mulsa PHP pada lahan sebenarnya gampang-gampang susah. Satu yang harus di perhatikan adalah bahwa lapisan PHP yang berwarna perak harus berada di bagian atas. Berikut ini adalah cara memasang mulsa plastik hitam perak.

  1. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga mudah di tarik dan pemasangan mulsa sebaiknya di kerjakan oleh 2 orang atau lebih.
  2. Tebarkan MPHP di atas bedengan, warna perak menghadap ke atas dan warna hitam menghadap tanah.
  3. Siapkan pasak penjepit mulsa yang dibentuk menyerupai huruf U.
  4. Tariklah kedua ujung  mulsa secara bersamaan hingga melar dan menutupi seluruh bedengan, lalu kaitkan masing-masing ujungnya dengan menggunakan pasak penjepit mulsa. Pastikan pasak tertancap kuat sehingga mulsa dan bedengan terkait rapat.
  5. Setelah terpasang sempurna, biarkan selama 3 hari sebelum kemudian di buat lubang tanam.

Cara memasang Mulsa PHP

Natural GLIO adalah pestisida alami pencegah hama dan penyakit tanaman yang berasal dari dalam tanah. Seperti kita ketahui, musuh utama tanaman budidaya adalah hama dan penyakit. Hama dan penyakit tersebut banyak yang berasal dari tanah. Sanitasi lahan yang tidak baik akan menyebabkan jamur menjadi hama no 1 yang dapat menyerang tanaman. Dengan pemberian Natural GLIO, serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dapat di cegah dan di tanggulangi. Sebagai pestisida alami, cara kerja Natural GLIO sangat sederhana. Yaitu dengan cara pembentukan antibiotik yang dapat  menghambat dan memusnahkan organisme yang bersifat pathogen bagi tanaman. Antibiotik itu sendiri di produksi oleh organisme yang menjadi bahan aktif natural GLIO, dalam hal ini adalah Gliocladium sp atau Trichoderma sp.

Natural GLIO Disebut Natural GLIO karena berbahan aktif jamur Gliocladium yang menghasilkan zat antibiotik seperti gliovirin dan viridin yang bersifat fungistatik dan bakteriostatik (mematikan jamur dan bakteri). Gliovirin merupakan senyawa yang menghambat/mematikan pertumbuhan beberapa cendawan dan bakteri. Sedangkan Viridin dapat menghambat/mematikan pertumbuhan cendawan. Dengan adanya tanggapan antagonis dari Glioclidium sp, orgainisme patogen yang menyerang tanaman dari dalam tanah dapat dimusnahkan dan di tanggulangi.

Mekanisme kerja Natural GLIO secara singkat dapat di gambarkan sebagai berikut:

  1. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan berkembang terus seingga terbentuk kolonisasi untuk melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
  2. Menghancurkan inokulum patogen atau mematikan sumber perkembangan penyakit dengan toksin
  3. Mencegah patogen sumber penyakit untuk berkolonisasi serta tumbuh berkembang dalam tanah 
  4. Melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari infeksi patogen

Natural GLIO di berikan pada saat pembuatan lubang tanam atau saat pemupukan dasar. Biasanya, Natural GLIO disebar bersamaan dengan pupuk dasar. Tapi jika ingin mendapatkan hasil yang lebih efektif dapat di tabur di dalam lubang yang akan di tanami. Dosis pemakaian Natural GLIO untuk mencegah hama dan penyakit tanaman adalah sekira 1 bungkus Natural GLIO / 50 kg pupuk kandang atau 1-2 gram per lubang tanam. Jangan mencampur Natural GLIO dengan pestisida kimia lain karena dapat mematikan spora aktif di dalamnya. Hama dan penyakit yang dapat di cegah dengan Natural GLIO antara lain adalah:

  • Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
  • Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
  • Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
  • Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
  • Busuk akar, busuk batang, busuk daun, dll

Untuk mendapatkan Natural GLIO dapat di beli di toko-toko pertanian. Harga natural GLIO perbox dengan berat 100 gram berkisar antara Rp20-25 ribu. 

Natural GLIO, Pestisida Alami Pencegah Hama dan Penyakit Tanaman

Cara Bertanam Okra. Okra adalah tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun Lady Finger. Okra masih tergolong langkah di Indonesia. Hanya di beberapa tempat dan kota-kota besar saja sayuran ini dapat di temukan. Itupun di supermarket-supermarket besar. Kelangkaaan Okra bukan karena menanamnya Okra susah, tapi karena orang enggan untuk mengkonsumsinya. Karena buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Lalu bagaimana jika anda tiba-tiba berminat untuk mencicipi buah okra? Caranya adalah dengan budidaya okra sendiri saja. Caranya sangat mdah, silahkan ikuti saja langkah-langkah cara menanam okra di bawah ini saja.

Cara Menanam Okra

Cara bertanam okra sangat mudah. Karena tanaman ini ternyata dapat tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Lahan yang paling baik untuk bertanam okra adalah di dataran tinggi pada ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut. Dengan  Pada ketinggian lahan seperti tersebut diatas, okra dapat tumbuh hingga mencapai usia 4 bulan. Jika di tanam pada ketinggian kurang dri 600 mdpl usia tanamnya akan semakin pendek dan produksinya juga rendah.  Kondisi tanah yang cocok untuk bertanam okra adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7.  Tahap-tahap budidaya okra adalah sebagai berikut:

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan dasar dari segala cara budidaya. Karena kondisi lahan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam produktivitas tanaman. Persiapan lahan yang di perlukan antara lain adalah pembersiahan lahan, pengemburan tanah, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dan pemupukan. Dosis pupuk dasar (Kompos/pupuk kandang) yang di berikan adalah sekitar 4 – 6 ton/ha. Lebar bedengan sebaiknya 100 meter, dengan panjang sesuai dengan panjang lahan dengan jarak antar bedengan adalah 25 senti meter. Untuk mencegah berbagai jenis penyakit baik yang di sebakan oleh bakteri ataupun jamur, sebaiknya saat pemberian pupuk dasar di tambahkan Natural GLIO.

2. Penanaman Okra

Menanam okra tidak perlu persemaian. Karena bibit okra berbentuk biji dan dapat langsung di tanam di lahan secara langsung. Cara menanamnya adalah dengan ditugal. Sebelum di tanam sebaiknya biji di seleksi dulu. Caranya adalah merendamnya di dalam air selama beberapa saat. Biji yang tenggelam adalah yang baik sementara yang mengambang sebaiknya di buang saja. Perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Lama perendaman sebaiknya adalah 12 jam sebelum benih di tanam. Jarak tanam okra bervariasi. Adayang menggunakan 60 x 100 atau 60 kali 120 tergantung pada banyaknya benih yang di tanam dalam satu lubang. Maksimal benih dalam satu lubang untuk mendapatkan produktibitas yang tinggi adalah sekitar 5-6 biji dengan jarak tanam 60 x 120. Jika benih yang di tanam perlubang kurang dari itu dapat menggunakan jarak tanam 60 x 100.

3. Pemeliharaan tanaman Okra

Pemeliharaan tanaman okra meliputi:

  • Penyiraman, pada minggu pertama sebaiknya di siram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, kecuali hari hujan. Minggu selanjutnya penyiraman dapat di jaeangkan menjadi 1 kali sehari atau 2 hari sekali.
  • Penyiangan, usahakan agar lahan selalu bebas dari rumput liar dan gulma. Kebersihan lahan akan berguna untuk mencegah perebutan nutrisi antara gulma dan tanaman okra.
  • Penjarangan dan peyulaman, penjarangan di lakukan jika tanaman terlalu rapat sedangkan penyulaman di lakukan jika ada biji yang tidak tumbuh. Biasanya di lakukan setelah 2 minggu setelah tanam.
  • Pemupukan susulan, di perlukan jika unsur hara tanah tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan susulan dapat berupa pupuk Urea dan KCL dengan dosis 100 – 150 kg/ha.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman Okra dapat di baca di SINI. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman okra hanya merusak daun. Namun begitu karena daun merupakan tempat fotosintesis tanaman, maka otomatis produktivitas tanaman dapat terganggu.

5. Panen dan Pasca Panen

Masa panen sudah dapat  di mulai setelah tanaman berusia 2 bulan atau 10 hari setelah bunga keluar. Pemanenan buah okra untuk di konsumsi sebaiknya ketika masih muda dengan ukuran panjang buah kurang lebih 10 cm. Jika buah terlalu tua, maka akan kurang sedap untuk di santap dan hanya bagus untuk di ambil benihnya saja. Setelah di panen, sebaiknya okra disimpan di tempat sejuk untuk meningkatkan daya simpannya.

Saat ini permintaan pasar Asia terhdap Okra sangat tinggi. Karena itu di beberapa sentra produksi pertanian, seperti di jember, menanam okra di galaknan untuk memenuhi kuota ekspor.

Cara Menanam Okra | Cara Bertanam

Cara Bertanam Sawi – Caisim. Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini Cara bertanam Sawi sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.

Cara Bertanam Sawi – Caisim

Seperti biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.

1. Pembibitan

Tanaman sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap pertama adalah membuat persemaian.

Pembuatan persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam, taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah, lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit siap untuk di pindahkan.

2. Persiapan lahan

Lahan yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.

3. Penanaman bibit

Setelah bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2 bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di lakukan pada sore hari.

4. Perawatan tanaman

Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah

  • penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
  • pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
  • penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
  • penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.

5. Pemanenan

Panen caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja. tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.

Cara Menanam Sawi - Caisim | Cara Bertanam

Cara Bertanam Kacang Panjang. Kacang panjang adalah jenis tanaman kacang-kacangan yang buahnya berbentuk seperti tali yang panjang. Kacang panjang tumbuh menjalar dan melilit tiang junjungnya. Dan bukan merupakan tumbuhan yang menanam kacang panjang dapat berdiri tegak. Karena itu faktor penting dalam bertanam kacang panjang adalah menyiapkan junjung. Seperti halnya kacang buncis atau kacang-kacang sejenis lainnya, kacang panjang juga membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh secara maksimal. Budidaya kacang panjang tergolong sangat mudah. Untuk mengetahuinya, silah baca cara menanam kacang panjang di bawah ini.

Cara Bertanam Kacang Panjang

Seperti cara budidaya tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam kacang panjang juga terdiri dari beberapa tahapan. Diantaranya adalah:

1. Persiapan Lahan

Siapkan lahan yang akan di tanami kacang panjang. Bersihkan rumput liar atau gulma dari lahan. Gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Agar aerasi seimbang gemburkan gemburkan tanah sedalam 15 cm ke 22 cm supaya nantinya akar dapat tumbuh dengan baik. Buat guludan atau bedengan dengan ketinggian 30 cm untuk lahan sawah dan 20 cm untuk lahan tegalan. Tipe bedengan terserah anda. Jika ingin bedengan 2 jalur maka lebar bedengan antara 100 – 120 cm. Sedangkan bedengan 2 jalur lebarnya 60 – 70 cm. Jangan lupa buat parit diantara bedengan dengan lebar 40 cm.

Setelah pembuatan bedengan selesai, lakukan pengukuran pH tanah. Jika pH tanah terlalu tinggi maka lakukan pengapuran. pH tanah yang tepat untuk tanaman kacang tanah antara 5,5 – 6,5. Setelah pengapuran lakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos (100 kg/ha) dan pupuk NPK (10 kg/ha). Untuk mencegah penyakit karena mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, tambahkan Natural GLIO saat penaburan pupuk kandang. Untuk mencegah hama dan penyakit dapat juga di lakukan sterilisasi lahan dengan menggunakan Basamid 3G. langkah ini lebih efektif untuk mencegah hama ulat tanah, cacing tanah, gulma, dan cendawan. Strelisisai tanah dapat di lakukan bersamaan dengan penaburan pupuk kandang.

2. Penanaman

Penanaman kacang panjang dilakukan secara langsung. Benih dapat di beli di toko pertanian atau di peroleh dari biji kacang panjang yang sudah tua dan dalam keadaan yang baik (bebas hama, biji gemuk dan tidak keriput). Cara menanam benih kacang panjang dilakukan dengan cara di tugal. Setiap lubang dapat di isi denga 2 atau tiga benih dengan jarak tanam antara 50 cm x 30 cm tergantung varietas dan tipe bedengannya. Setelah benih masuk kedalam lubang, tibun dengan tanah yang gembur lalu siram dengan air secukupnya.

3. Perawatan

Tahap perawatan tanaman meliputi beberapa hal, yaitu:

  • Penyiraman, penyiraman sebaiknya di lakukan setiap hari pagi dan sore, kecuali hari hujan. Jangan terlalu basah dan jangan pula terlalu kering.
  • Pemupukan, di lakukan ketika tanaman sudah berumur antara 15 – 20 hari. Pupuk yang di berikan dapat berupa Urea, KCL atau pun TSP dengan dosis: urea 100kg/ha, pupuk TSP 200kg/ha, dan KCl 100 kg/ha.. Untuk merangsang pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan dapat di tambahkan pupuk organik cair seperti POC Nasa.
  • Pemasangan lanjaran/turus atau junjung. Junjung dapat di buat dari bilah bambu atau kayu pancang sepanjang 2 meter. Cara memasang junjung adalah dengan menancapkan lenjeran disekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu lubang tanam. Setelah lenjeran ditancapkan, gabungkan 4 ujung lenjeran yang saling berdekatan lalu ikat dengan tali agar dapat berdiri kokoh. Lakukan hal yang sama pada seluruh tanaman hingga semua tanaman mempunyai junjung untuk tempatnya menjalar. Pemasangan lanjaran dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu atau mencapai tinggi kira-kira 25 cm.
  • Penyiangan di lakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan ini berguna untuk mencegah persaingan antara tanaman dan gulma dalam memperebutan nutrisi.
  • Pemangkasan dilakukan ketika tanaman berumur 25 hari setelah tanam. Tujuan pemangkasan adalah untuk merangsang pembentukan cabang baru agar tanaman dapat berbuah lebih banyak.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit sering menjadi penyebab utama tanaman kacang panjang gagal panen atau panen tidak maksimal. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang beragam. Diantaranya:

Hama Tanaman kacang panjang: Penyakit tanaman kacang panjang:
  • Kutu hitam dan kutu putih,
  • Kepik daun,
  • Penggerek polong,
  • Ulat grayak,
  • Kutu daun
  • Penyakit karat
  • Penyakit Cescospora (bercak daun)
  • Penyakit Antraknose
  • Penyakit mozaik
  • Penyakit sapu
  • Layu bakteri

Pencengah hama dan penyakit tanaman kacang panjang dapat di lakukan dengan perbaikan drainase dan rotasi tanaman. Sedangkan penanganan harus di lakukan dengan penyemprotan pestisida yang jenisnya tergantung dari hama dan penyakit yang di derita tanaman kacang panjang tersebut.

5. Pemanenan

Pemanenan bisanya sudah dapat di lakukan ketika kacang panjang sudah berbuah atau setelah tanaman mencapai usia 45-50 hari. Panen dapat di lakukan beberapa kali tergantung pada tingginya produktivitas tanaman bahkan pada satu kali siklus tanaman ada yang di panen hingga 15 – 18 kali. Varietas yang baik dapat menghasilkan kurang lebih 30 ton kacang panjang per hektarnya. Cara memetik kacang panjang dapat di lakukan dengan 3 cara,  yaitu:

  • Mematahkan tangkai buah ke arah yang berlawanan dengan lekukan buah,
  • Memutar buah hingga terlepas dari tangkainya,
  • Memotongnya tangkai buah dengan gunting stek.

Ketiga cara ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen. Karena biasanya bunga dan buah pada tanaman kacang muncul secara berangsur-angsur.

Cara menanam Kacang Panjang | Cara Bertanam


Cara Bertanam Padi Sawah. Padi sawah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tanaman padi yang ditanam di sawah. Secara umum berdasarkan tempat tumbuhnya, padi terbagi dalam 3 kategori yaitu padi sawah, padi pasang surut dan padi ladang (gogo). Ketiga jenis padi ini mempunyai teknik budidaya dan cara bertanam yang berbeda. Kali ini, Kebun Q akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara menanam padi sawah.

Cara Bertanam Padi Sawah

Seperti halnya cara bertanam tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam padi sawah juga terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:


1. Tahap Pengolahan Tanah
Tahap pengolahan tanah pada budidaya padi sawah meliputi 2 bagian penting, yaitu:
  • Persiapan lahan
  • Persiapan Irigasi
Persiapan lahan meliputi pembersihan jerami padi atau sisa tanaman lainCara menanam padi sawah, pengemburan tanah dan perbaikan pematang yang rusak.  Pemberian pupuk awal dan penyebaran kapur pertanian jika di ketahui pH tanah dibawah 6,5. Pemberian pupuk awal biasanya dalam bentuk pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 4 ton/ha. Untuk menggemburkan tanah dapat menggunakan bajak dan garu.

Saluran irigasi juga perlu di persiapkan. Agar saat proses penanaman air yang dibutuhkan oleh tanaman terjamin. Pada saat penggaruan saluran pembuangan air sebaiknya ditutup, agar pupuk yang sudah diberikan tidak hanyut.

Baca Juga:

2. Tahap Pembibitan
Pembibitan padi sawah harus dilakukan di tempat persemaian. Pembuatan persemaian adalah bagian paling penting dalam budidaya padi sawah karena benih yang di hasilkan akan menentukan pertumbuhan tanaman padi di sawah. Lokasi untuk pembibitan harus di pilih tanah yang subur dengan intensitas cahaya matahari yang cukup. Pembuatan bedengan persemaian tergantung pada luas lahan sawah yang akan di tanami. Biasanya untuk 1 ha di perlukan benih padi sebanyak 25 – 30 kg/ha. Setiap bedengan berukuran lebar 1 m dan panjang 4 m dengan ketinggian 20-30 cm dapat menampung benih sebanyak 7 –8 kg. Karena itu untuk 1 ha lahan sawah akan di butuhkan 4 bedeng persemaian. Sebelum benih di sebar sebaiknya lahan di berikan pupuk NPK sebanyak 15-15-15 sebanyak 1 kg / bedeng. Dan untuk mencegah serangan hama tikus, sebaiknya di sekeliling bedengan di pasangi pagar dari plastik. Sebelum di sebar, benih harus di rendam terlebih dahulu selama satu malam. Hal ini berfungsi untuk mempercepat perkecambahan benih.

3. Tahap Penanaman
Setelah mencapai umur 18 hari, benih telah siap untuk di tanam di lahan sawah. Sebelum di tanam, benih yang telah di cabut direndam dalam larutan insektisida berbahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 1 gr/ liter selama 2 jam. Pada waktu penanaman, kondisi lahan tidak perlu tergenang air. Cukup sedikit becek saja.  Cara tanam dengan menggunakan metode jajar legowo 2-1. Dengan jarak tanam 15 x 25 dan tanaman perlubang adalah cukup 1 rumpun. Cara tanam padi sawah menggunakan metode ini memang terlihat sedikit jarang, tapi nantinya akan sangat bagus bagi perkembangan dan pertumbuhannya karena ada ruang cukup untuk pengaturan air, pemupukan dan optimasi cahaya matahari.

4. Tahap Pemeliharaan Tanaman Padi sawah
Tahap pemeliharaan tanaman meliputi:
  • Penyulaman, dapat di lakukan hingga padi berumur 2 minggu.
  • Penyiangan, di lakukan untuk mengendalikan gulma atau rumput liar serta pencabutan tanaman padi yang tidak sehat dan terserang penyakit. Penyiangan biasanya di lakukan 2 kali, yaitu sebelum pemupukan ke dua dan ketiga atau sesuai dengan kebutuhan.
  • Pengairan, pada budidaya padi sawah, air merupakan kebutuhan yang sangat vital. Agar kondisi tanaman padi terjaga dengan baik, maka sebaiknya lahat berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air tidak lebih dari 1 cm dari permukaan tanah sawah. Koadar air lahan harus tetap terkontrol hingga 10 hari menjelang panen.
  • Pemupukan susulan, pemupukan susulan biasanya di lakukan dalam 3 kali. Yaitu saat padi berumur 7 hari setelah tanam, 20 hst dan 35 hari setelah tanam. Masing-masing menggunakan pupuk NPK sebanyak 150 kg/ha dan urea 50kg/ha pada pemupukan susulan 1 dan 2, sedangkan untuk pemupukanm ketiga kosentrasi pupuk urea di tambah menjadi 250 kg/ha. Selaim pupuk primer, ada juga pemberian pupuk daun nitrogen yang di semprotkan saat tanaman berusia 14 hari dengan kosentrasi 2g/liter serta pupuk daun phospat dan kalium setelah tanaman berumur 30 hst sebanyak 2 gr/liter dan pada umur 45 hst sebanyak 4 gr/liter.
5. Tahap Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tanaman padi sawah cukup beragam dan merepotkan. Jika tidak di kendalikan dengan baik, bisa-bisa panen bisa gagal. Tapi sebelum melakukan proses pengendalian hama dan penyakit sebaiknya mengenal dulu jenis-jenis hama dan penyakit tanaman padi sawah, baru kemudian memikirkan cara apa yang tepat untuk mengendalikannya. Untuk lebih jelasnya tentang tahap pengendalian hama dan penyakit pada budidaya padi sawah silah baca di SINI.

6. Tahap Panen
Padi sawah dapat di panen saat biji padi sudah menguning malainya sekitar 95%. Sedangkan jika penen menurut perkiraan umur tergantung pada jenis benih padi yang di tanam ada yang panen ketika padi berumur kurang dari 100 hari, ada juga yang panen setelah padi berumur lebih dari 100 hari. Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas biji padi dan butiran beras yang di hasilkan. Padi yang terlalu muda akan menyebabkan persentase biji kosong tinggi. Sedangkan panen terlalu tua akan menyebabkan biji padipecah saat di gilir atau hasil panen berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai.

Untuk mendapatkan kualitas gabah dan butiran beras yang baik, selain waktu panen yang tepat juga perlu di perhatikan bahwa setelah padi dipotong dengan sabit, harus segera di lakukan perontokan. Jika sampai perontokan di tunda keesokan harinya, butir beras biasanya tidak bagus lagi.

Cara Menanam Padi Sawah | Cara Bertanam Hortikultura


Cara Bertanam Tomat.  Nama latin tomat adalah Solanum lycopersicum Tomat merupakan salah satu tanaman buah dan sayur yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Karena tomat ini mempunyai kegunaan serta manfaat dan khasiat yang sangat banyak dan hampir di konsumsi setiap hari, terutama oleh pengembar saus tomat, jus tomat, dan sambal tomat. Bayangkan apa rasanya sambal terasi favorit anda tanpa adanya tomat? Pasti kurang segar kan? Karena tomat telah menjadi bahan makanan yang dikonsumsi secara rutin, tidak ada salahnya kalau kita mencoba membudidayakan tomat. Jika tidak untuk konsumsi sendiri dapat juga untuk di jual. Karena ternyata menanam tanaman tomat itu sangat mudah. Berikut ini Kebun Q berbagi teknik cara menanam tomat yang mudah dan sederhana Cara bertanam Tomat tetapi menghasilkan.

Cara menanam Tomat

Tomat ada banyak jenisnya. Ada tomat yang buahnya kecil, ada yang juga yang  buahnya besar.  Tapi secara umum, apapun jenis tomat yang ingin anda tanam, caranya hampir sama. Kali ini Kebun Q menanam tomat dengan menggunakan tomat kampung biasa yang di sebut rempai atau rampe. Langkah-langkah Cara budidaya Tomat terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Pembibitan
Pembibitan tanaman tomat di lakukan sebelum tahap pengolahan tanah. Berbeda dengan cara menanam jagung, dimana biji langsung di tanam, untuk menanam tomat, biji tomat harus di semaikan dahulu. Untuk benih, pilih buah tomat yang sehat dan sudah matang sepenuhnya. Buah tidak keriput atau cacat. Buah media semai dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 lalu tambahkan kurang lebih 1,5% pupuk NPK halus.  Sebelum di semai benih tomat sebaiknya didesinfektan dengan cara merendamnya kedalam larutan fungisida, agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati, setelah itu baru disemai di persemaian. Setelah biji berkecambah, dan memiliki daun semu berjumlah 2, pindahkan bibit kecil tersebut kedalam polibag plastik yang telah berisi media semai. Untuk melindungi bibit dari air hujan, sebaiknya di buatkan sungkup persemaian. Setelah benih tumbuh dan berumur  7 – 10 hari, lakukan penyemprotan fungisida. Dan setelah bibit tomat memiliki daun sejati berjumlah 4 buah, tanaman tersebut siap di tanam di lahan.

Baca Juga:

2. Tahap Pengolahan Tanah
Seperti hal nya teknik budidaya tanaman pada umumnya, tahap pengolahan lahan berhubungan dengan penyiapan tanah yang akan di tanami buah tomat. Persiapan lahan meliputi penggemburan tanah, pemberian pupuk kandang, dan hal-hal lain yang pastinya akan mendukung pertumbuhan tanaman tomat sehingga berbuah maksimal. Tahap pengolahan tanah untuk budidaya tanaman tomat meliputi:
  • Penggeburan tanah dapat di lakukan dengan cara mencangkul atau membajak atau mengaru,
  • Pembuatan bedengan, umumnya dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 25 cm dan lebar parit kurang lebih 60 cm.
  • Untuk tanah yang pH nya di bawah 6,5 sebaiknya di lakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit dengan dosis 200kg/ha
  • Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang (40 ton/ha) dan pupuk NPK (150 kg/ha) lalu aduk dengan media tanah hingga bercampur rata
  • Pemasangan mulsa PHP dan pembuatan lubang tanam dengan jarak 60 cm x 60 cm.
3. Tahap Penanaman tomat
Bibit telah siap tanam setelah memiliki daun sejati berjumlah 4 helai. Bawa polibag berisi bibit tomat dan gunting ke lahan yang akan di tanami tomat. Gunting polibag plastik lalu masukan tanah beserta bibit kedalam lubang tanam. Timbun kembali dengan tanah. Setelah proses penanaman selesai, siram dengan air secukupnya.

4. Pemasangan Ajir
Ajir di buat dari bambu dengan panjang di sesuaikan dengan tinggi tanaman. Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak.  Hal ini tergantung dari tipe buah tomat yang ditanam. Apakah yang  bertipe determinate atau indeterminate.

5. Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang paling panjang dalam prose budidaya tanaman tomat. Pada tahap ini di lakukan banyak kegiatan seperti:
  • Penyulaman, dilakukan jika ada tanaman yang mati.
  • Perempelan, yaitu pembuangan tunas samping baik yang di bawah cabang utama maupun cabang produksif untuk menjaga kelembaban dan mengoptimalkan produksi.
  • Pengikatan tanaman, agar batang dapat berdiri tegak, maka batang-batang tomat harus di ikatkan pada ajir agar saat merbuat nanti, batang tidak merunduk dan buah menyentuh tanah sehingga kotpr dan mudah busuk
  • Sanitasi lahan dan pengairan meliputi pengendalian gulma dan rumput liar serta menjaga lahan tanam agar tidak kekeringan pada musim kemarau dan tergenang pada musim hujan.
  • Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berusia 15, 25 dan 35 hari setelah masa tanam. Dosis pupuk yang diberikan adalah NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 1,5 kg/100 liter air. Dan tiap tanaman di siram pupuk sebanyak 200ml.
  • Pengendalian hama dan penyakit. (Lihat: Pengendalian hama dan penyakit tanaman Tomat)
6. Tahap Pemanenan Buah Tomat
Tanaman tomat biasanya telah siap panen pada umur antara 65 dan 75 hari setelah masa tanam. Untuk pemetikan buah sebaiknya di gunakan gunting stek untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak batang. Setelah buah terkumpul baru di pisahkan buah dari tangkainya dengan cara diputil satu persatu. Untuk menjaga kualitas buah tomat sebaiknya pemanenan di lakukan secara bertahap. Agar hanya buah yang sudah tua saja yang di petik. Sedangkan yang mudah tinggalkan dulu.

Tomat adalah salah satu jenis buah klimaterik, yaitu buah yang setelah di panen akan mengalami pematangan. Biasanya setelah di panen, buah ini dapat bertahan hingga lima hari pada suhu ruang, dan lebih dari 2 minggu jika di simpan di dalam lemari pendingin. Untuk mendapatkan nilai gizi yang baik, buah tomat sebaiknya di konsumsi dalam bentuk olahan, seperti sup tomat ataupun saus tomat.

Cara Menanam Tomat | Cara Bertanam Hortikultura