Halaman

Showing posts with label Budidaya. Show all posts
Showing posts with label Budidaya. Show all posts

Penyebab Kehilangan Produksi pada Budidaya Padi. Kehilangan produksi pada budidaya tanaman padi merupakan masalah umum yang harus di tanggulangi. Hal ini karena kehilangan produksi dapat menurunkan hasil produksi tanaman padi yang sedang di tanam. Dalam upaya untuk meningkatkan produksi, salah satu aspek yang harus ditekan serendah mungkin kehilangan produksi adalah masalah kehilangan produksi yang dapat terjadi sejak biji padi mulai berisi hingga pasca panen.

Sebab-sebab Kehilangan Produksi Padi

Kehilangan produksi yang terjadi pada beberapa fase di sebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah:

1. Fase pematangan buah
Pada fase ini, kehilangan produksi dapat terjadi akibat dari serangan hama seperti burung ataupun tikus sawah. Untuk mencegah kehilangan prosukdi pada fase ini, maka tanaman harus di jaga secara teratur sehingga burung dan tikus sama sekali tidak punya kesempatan untuk mendekat.

2. Fase panen
Pada saat panen, kehilangan produksi dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya adalah:

  • Penentuan umur panen yang tidak tepat dapat menyebabkan rendahnya rendemen dan meningkanya bulir rontok.
  • Penggunaan alat dan mesin yang kurang baik sehingga meningkatkan bulir rontok saat panen.
  • Proses perontokan yang di lakukan secara manual akan memperbesar lemungkinan bulir padi tercecer.

3. Fase pasca panen
Kehilangan produksi saat pasca panen dapat terjadi saat pengangkutan, pengeringan ataupun saat penggilingan. Pengangkutan dengan menggunakan karung yang tidak tepat atau adanya kebocoran pada karung dapat menyebabkan bulir padi tercecer. Sedangkan pengeringan berdampak pada penyusutan kadar air yang rendemennya di pengaruhi oleh penentuan umur panen. Pada saat penggilingan kehilangan produksi juga dapat terjadi, jika mesin yang dioperasionalkan tidak memenuhi standar sehingga beras yang di hasilkan tidak utuh alias pecah-pecah atau kulit ari masih banyak tertinggal pada beras.

Faktor kehilangan produksi yang lain dapat terjadi saat pedagang melakukan uji kualitas beras. Pengujian kualitas beras merupakan kehilangan produksi yang paling tinggi yang dapat mencapai hingga 1/3 kg per kwintal karena penyosokan  untuk “pengujian”.

Untuk mencegah kehilangan produksi, maka berbagai penyebab yang dapat menjadi pemicu kehilangan produksi seperti yang disebutkan diatas harus diawasi secara ketat dan di kontrol sedemikian rupa sehingga kehilangan produksi dapat di tekan seminimal mungkin.

Penyebab Kehilangan Produksi pada Budidaya Padi

Cara Bertanam Cabe Merah. Cabe merah selalu fluktuatif harganya. Hari ini murah, besok tiba-tiba bisa sangat mahal sekali. Cabe merah merupakan jenis sayuran yang paling banyak di konsumsi terutama di negara-negara Asia. Hampir di pastikan bahwa 75% jenis masakan tradisional Asia menggunakan cabe merah sebagai salah satu bahan bakunya. Meskipun cara bertanam cabe merah mahal harganya tapi kalau barangnya ada tidak apa-apa. Seringnya, harganya sudahpun mahal tapi stok tidak ada. Lalu apa yang harus kita lakukan? Diet tidak makan cabe merah? Karena itu dalam kesempatan kali ini, Kebun Q ingin berbagi info cara budidaya cabe merah, baik untuk keperluan sendiri ataupun komersil. Anda tinggal mengkonversikan saja sesuai kebutuhan. Betapapun juga, bertanam cabe merah untuk keperluan sendiri tidaklah membutuhkan lahan yang luas. Karena bisa di tanam di pot atau di polibag, selama kebutuhan nutrisi terpenuhi, maka dapat tumbuh dengan baik.

Cara menanam cabai merah, tidak beda dengan cara budidaya tanaman hirtikultura lainnya. Ada tahap-tahap yang harus di lakukan secara berurutan agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut ini adalah tahap-tahap bertanam cabe:

Cara menanam Cabe merah

1. Pembibitan atau persemaian benih cabe

Pembibitan atau pembuatan persemaian benih padi wajib di lakukan jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Bertanam cabe tidak seperti bertanam jagung, di mana benih di tanam dengan cara di tugal. Untuk budidaya cabe merah, perlu di buat persemaian terlebih dahulu. Ada 2 tahap yang harus di lakukan dalam pembuatan persemaian, yaitu:

  • Pembuatan sungkup/rumah persemaian, arahnya sebaiknya menghadap ketimur, dengan atap terbuat dari plastik atau daun rumbia untuk melindungi persemaian dari air hujan dan cahaya matahari yang berlebihan pada masa awal pertumbuhan.
  • Pembuatan media semai, biasanya menggunakan polibag kecil yang di media semai dengan komposisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pupuk kandang yang akan di gunakan sebaiknya di campur dengan Natural GLIO dengan dosis 100 gram/100 kg pupuk kandang dan diamkan selama 1 minggu sebelum di guakan.
  • Masukan biji cabe 1 persatu ke dalam masing-masing polibag, benamkan sedalam 1 cm. Untuk 1 ha tanah biasanya di butuhkan 180 gram benih cabe.
  • Pemeliharaan persemaian harus di lakukan secara teratur. Diantaranya pembukaan sungkup harus di lakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Stelah benih tumbuh dan berusia 5 hari, sungkup di buka penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman di lakukan secara teratur setiap hari tapi jangan terlalu basah. Penyemprotan POC nasa dilakukan setelah tanaman berusia 10 – 17 hari dengan dosis 1tutup/10 ltr air.
  • Bibit cabe siap di pindahkan ke lahan setelah berumur antara 23-30 hari atau setelah memiliki daun sejati 4-5 helai.

2. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus di lakukan jika anda ingin membudidayakan tanaman. Untuk bertanam cabe, sebaiknya pilih lahan yang belum pernah di tanami cabe selama 2 kali masa tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pertama-tama harus di lakukan dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya cabe antara lain adalah:

  • Mengukur pH tanah, jika tingkat keasaman tinggi, lakukan pengapuran untuk menaikkan pH nya hingga diatas 6,5.
  • Pengaruan dan pembajakan, berfungsi untuk mengemburkan tanah dan menyiapkan aerasi yang di butuhkan oleh akar nantinya
  • Pembuatan bedengan, dengan lebar 100 cm dan tinggi kurang lebih 40 cm. Masing-masing bedengan di batasi oleh parit selebar 70 cm.
  • Pemberian pupuk dasar dan pengapuran jika tanah mempunyai pH di bawah 6,5. Pupuk dasar yang di gunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 40 ton/ha. Untuk pengapuran gunakan dolomit dengan dosis 250 kg/ha.
  • Untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam tanah tambahkan Natural GLIO dengan dosis 200 gr/1ton pupuk kandang.
  • Setelah pupuk kandang, kapur dan natural glio tercampur rata, biarkan selama 1 minggu sebelum di lakukan pemasangan mulsa. Mulsa yang di sarankan untuk budidaya cabe merah adalah mulsa Plastik Hitam Perak (PHP).
  • Setelah mulsa terpasang dengan baik, (lihat: Cara memasang Mulsa PHP), buatlah lubang tanam dengan diameter 10 cm, dengan jarak 70x70 atau 60x60 tergantung pada kondisi cuaca di saat itu.

3. Penanaman bibit cabe

Pemindahan bibit cabe dari polibag ke lahan harus memperhatikan waktu. Yang paling baik, penanaman di lakukan pada sore hari, saat matahari sudah tidak terik lagi. Hal ini untuk mencegah bibit menjadi layu akibat terik matahari. Cara memindahkan bibit ke lahan sangatlah mudah. Pastikan setiap lubang tanam terisi 1 bibit yang tumbuh dengan baik, sehat dan kokoh. Bibit jangan di tarik keluar dari polibag, polibag yang harus di gunting agar tanah dan bibit tidak berpendar. Masukan bibit kedalam lubang tanam, lalu tutup dengan tanah. Jangan lupa di siram.

4. Pemeliharaan tanaman cabe

Pemeliharaan tanaman cabe meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah:

  • Pemasangan ajir,
  • Penyulaman, menganti tanaman yang mati dengan bibit baru
  • Penyiraman, yang di lakukan setiap hari kecuali hari hujan
  • Penyiangan, untuk membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar lubang tanam
  • Perempelan dan pengikatan batang cabe. Perempelan tunas di lakukan untuk membuang tunas yang keluar dari ketiak daun. Perempelan daun di lakukan untuk membuang daun yang telah menguning atau tidak sehat di bawah cabang utama. Sedangkan pengikatan batang cabe pada ajir di lakukan agar batang cabe berdiri tegak dan tidak roboh
  • Pemupukan susulan, berupakan pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran setiap 2 minggu sekali sejak tanaman berusia 15 hari setelah masa tanam dengan dosis: 3kg NPK /200 liter air saat tanaman berusia 15-30 hari, 4kg NPK/200ltr air saat tanaman berusia 45-60 hari, 5kgNPK/200ltr air untuk pemupukan seterusnya. Pupuk daun di berikan saat tanaman berusia 14 –21 hari dengan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sedangkan saat tanaman berusia 35-75 hari semprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung phospat dan kalim yang tinggi.
  • Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe Merah (lihat di SINI)

5. Panen

Panen cabe merah sudah bisa di lakukan pada umur 80 –110 hari. Panen sebaiknya di lakukan pagi hari. Buah yang akan dipanen sebaiknya jangan sampai terlalu tua atau kematangan 80%. Lakukan penyortiran sebelum buah cabe di simpan.

6. Penyimpanan

Simpan cabe yang telah di panen di tempat teduh dengan wadah yang memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat busuk.

Cara menanam Cabe Merah | Cara Bertanam

Cara memasang Mulsa Plastik Hitam Perak (PHP). Mulsa plastik hitam perak adalah sejenis plastik yang memiliki dua lapisan, yaitu hitam di lapisan dalam dan perak di lapisan luar. Seperti hal nya mulsa-mulsa lainnya, mulsa PHP berfungsi untuk:

cara memasang mulsa PHP Fungsi Mulsa PHP

  • mempertahankan struktur tanah tetap gembur,
  • memelihara kelembaban dan suhu tanah,
  • mengurangi kehilangan unsur hara, dan
  • menekan pertumbuhan gulma.

Kenapa mulsa PHP mempunyai 2 lapisan warna? Hal ini mempunyai tujuan tersendiri yang sangat penting bagi budidaya tanaman. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh.

Cara Memasang Plastik Hitam Perak (PHP)

Cara memasang mulsa PHP pada lahan sebenarnya gampang-gampang susah. Satu yang harus di perhatikan adalah bahwa lapisan PHP yang berwarna perak harus berada di bagian atas. Berikut ini adalah cara memasang mulsa plastik hitam perak.

  1. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga mudah di tarik dan pemasangan mulsa sebaiknya di kerjakan oleh 2 orang atau lebih.
  2. Tebarkan MPHP di atas bedengan, warna perak menghadap ke atas dan warna hitam menghadap tanah.
  3. Siapkan pasak penjepit mulsa yang dibentuk menyerupai huruf U.
  4. Tariklah kedua ujung  mulsa secara bersamaan hingga melar dan menutupi seluruh bedengan, lalu kaitkan masing-masing ujungnya dengan menggunakan pasak penjepit mulsa. Pastikan pasak tertancap kuat sehingga mulsa dan bedengan terkait rapat.
  5. Setelah terpasang sempurna, biarkan selama 3 hari sebelum kemudian di buat lubang tanam.

Cara memasang Mulsa PHP

Natural GLIO adalah pestisida alami pencegah hama dan penyakit tanaman yang berasal dari dalam tanah. Seperti kita ketahui, musuh utama tanaman budidaya adalah hama dan penyakit. Hama dan penyakit tersebut banyak yang berasal dari tanah. Sanitasi lahan yang tidak baik akan menyebabkan jamur menjadi hama no 1 yang dapat menyerang tanaman. Dengan pemberian Natural GLIO, serangan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dapat di cegah dan di tanggulangi. Sebagai pestisida alami, cara kerja Natural GLIO sangat sederhana. Yaitu dengan cara pembentukan antibiotik yang dapat  menghambat dan memusnahkan organisme yang bersifat pathogen bagi tanaman. Antibiotik itu sendiri di produksi oleh organisme yang menjadi bahan aktif natural GLIO, dalam hal ini adalah Gliocladium sp atau Trichoderma sp.

Natural GLIO Disebut Natural GLIO karena berbahan aktif jamur Gliocladium yang menghasilkan zat antibiotik seperti gliovirin dan viridin yang bersifat fungistatik dan bakteriostatik (mematikan jamur dan bakteri). Gliovirin merupakan senyawa yang menghambat/mematikan pertumbuhan beberapa cendawan dan bakteri. Sedangkan Viridin dapat menghambat/mematikan pertumbuhan cendawan. Dengan adanya tanggapan antagonis dari Glioclidium sp, orgainisme patogen yang menyerang tanaman dari dalam tanah dapat dimusnahkan dan di tanggulangi.

Mekanisme kerja Natural GLIO secara singkat dapat di gambarkan sebagai berikut:

  1. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan berkembang terus seingga terbentuk kolonisasi untuk melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
  2. Menghancurkan inokulum patogen atau mematikan sumber perkembangan penyakit dengan toksin
  3. Mencegah patogen sumber penyakit untuk berkolonisasi serta tumbuh berkembang dalam tanah 
  4. Melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari infeksi patogen

Natural GLIO di berikan pada saat pembuatan lubang tanam atau saat pemupukan dasar. Biasanya, Natural GLIO disebar bersamaan dengan pupuk dasar. Tapi jika ingin mendapatkan hasil yang lebih efektif dapat di tabur di dalam lubang yang akan di tanami. Dosis pemakaian Natural GLIO untuk mencegah hama dan penyakit tanaman adalah sekira 1 bungkus Natural GLIO / 50 kg pupuk kandang atau 1-2 gram per lubang tanam. Jangan mencampur Natural GLIO dengan pestisida kimia lain karena dapat mematikan spora aktif di dalamnya. Hama dan penyakit yang dapat di cegah dengan Natural GLIO antara lain adalah:

  • Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
  • Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
  • Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
  • Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
  • Busuk akar, busuk batang, busuk daun, dll

Untuk mendapatkan Natural GLIO dapat di beli di toko-toko pertanian. Harga natural GLIO perbox dengan berat 100 gram berkisar antara Rp20-25 ribu. 

Natural GLIO, Pestisida Alami Pencegah Hama dan Penyakit Tanaman

Cara Bertanam Okra. Okra adalah tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun Lady Finger. Okra masih tergolong langkah di Indonesia. Hanya di beberapa tempat dan kota-kota besar saja sayuran ini dapat di temukan. Itupun di supermarket-supermarket besar. Kelangkaaan Okra bukan karena menanamnya Okra susah, tapi karena orang enggan untuk mengkonsumsinya. Karena buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Lalu bagaimana jika anda tiba-tiba berminat untuk mencicipi buah okra? Caranya adalah dengan budidaya okra sendiri saja. Caranya sangat mdah, silahkan ikuti saja langkah-langkah cara menanam okra di bawah ini saja.

Cara Menanam Okra

Cara bertanam okra sangat mudah. Karena tanaman ini ternyata dapat tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Lahan yang paling baik untuk bertanam okra adalah di dataran tinggi pada ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut. Dengan  Pada ketinggian lahan seperti tersebut diatas, okra dapat tumbuh hingga mencapai usia 4 bulan. Jika di tanam pada ketinggian kurang dri 600 mdpl usia tanamnya akan semakin pendek dan produksinya juga rendah.  Kondisi tanah yang cocok untuk bertanam okra adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7.  Tahap-tahap budidaya okra adalah sebagai berikut:

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan dasar dari segala cara budidaya. Karena kondisi lahan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam produktivitas tanaman. Persiapan lahan yang di perlukan antara lain adalah pembersiahan lahan, pengemburan tanah, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dan pemupukan. Dosis pupuk dasar (Kompos/pupuk kandang) yang di berikan adalah sekitar 4 – 6 ton/ha. Lebar bedengan sebaiknya 100 meter, dengan panjang sesuai dengan panjang lahan dengan jarak antar bedengan adalah 25 senti meter. Untuk mencegah berbagai jenis penyakit baik yang di sebakan oleh bakteri ataupun jamur, sebaiknya saat pemberian pupuk dasar di tambahkan Natural GLIO.

2. Penanaman Okra

Menanam okra tidak perlu persemaian. Karena bibit okra berbentuk biji dan dapat langsung di tanam di lahan secara langsung. Cara menanamnya adalah dengan ditugal. Sebelum di tanam sebaiknya biji di seleksi dulu. Caranya adalah merendamnya di dalam air selama beberapa saat. Biji yang tenggelam adalah yang baik sementara yang mengambang sebaiknya di buang saja. Perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Lama perendaman sebaiknya adalah 12 jam sebelum benih di tanam. Jarak tanam okra bervariasi. Adayang menggunakan 60 x 100 atau 60 kali 120 tergantung pada banyaknya benih yang di tanam dalam satu lubang. Maksimal benih dalam satu lubang untuk mendapatkan produktibitas yang tinggi adalah sekitar 5-6 biji dengan jarak tanam 60 x 120. Jika benih yang di tanam perlubang kurang dari itu dapat menggunakan jarak tanam 60 x 100.

3. Pemeliharaan tanaman Okra

Pemeliharaan tanaman okra meliputi:

  • Penyiraman, pada minggu pertama sebaiknya di siram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, kecuali hari hujan. Minggu selanjutnya penyiraman dapat di jaeangkan menjadi 1 kali sehari atau 2 hari sekali.
  • Penyiangan, usahakan agar lahan selalu bebas dari rumput liar dan gulma. Kebersihan lahan akan berguna untuk mencegah perebutan nutrisi antara gulma dan tanaman okra.
  • Penjarangan dan peyulaman, penjarangan di lakukan jika tanaman terlalu rapat sedangkan penyulaman di lakukan jika ada biji yang tidak tumbuh. Biasanya di lakukan setelah 2 minggu setelah tanam.
  • Pemupukan susulan, di perlukan jika unsur hara tanah tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan susulan dapat berupa pupuk Urea dan KCL dengan dosis 100 – 150 kg/ha.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman Okra dapat di baca di SINI. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman okra hanya merusak daun. Namun begitu karena daun merupakan tempat fotosintesis tanaman, maka otomatis produktivitas tanaman dapat terganggu.

5. Panen dan Pasca Panen

Masa panen sudah dapat  di mulai setelah tanaman berusia 2 bulan atau 10 hari setelah bunga keluar. Pemanenan buah okra untuk di konsumsi sebaiknya ketika masih muda dengan ukuran panjang buah kurang lebih 10 cm. Jika buah terlalu tua, maka akan kurang sedap untuk di santap dan hanya bagus untuk di ambil benihnya saja. Setelah di panen, sebaiknya okra disimpan di tempat sejuk untuk meningkatkan daya simpannya.

Saat ini permintaan pasar Asia terhdap Okra sangat tinggi. Karena itu di beberapa sentra produksi pertanian, seperti di jember, menanam okra di galaknan untuk memenuhi kuota ekspor.

Cara Menanam Okra | Cara Bertanam