Halaman


Cara bertanam Bawang Merah. Pada saat Kebun Q menulis artikel tentang cara menanam bawang merah ini, harga bawang merah di Indonesia sangat mahal, yaitu Rp 40 rb/kg. Begitu pula harga bawang putih. Bawang merah adalah kebutuhan pokok dalam urusan masak-memasak lauk. Bayangkan jika anda menumis sayur tanpa bawang merah, pasti rasanya tidak enak bukan? Untuk menanggulangi kebutuhan bawang merah sendiri, adalah sebaiknya kalau kita menanam bawang merah sendiri di samping rumah, sehingga pada saat harga bawang merah mahal, masakan di dapur kita tidak terpengaruh.
cara bertanam bawang merah

Sebelum kita menanam bawang merah, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa syarat tumbuh tanaman bawang merah. Untuk mengetahui syarat tumbuh bawang merah, silahkan melihat artikelnya di Kamus Q dalam kategori Kamus Pertanian Hortikultura.  Karena Kebun Q hanya akan menuliskan langkah-langkah cara menanam bawang merahnya saja. Berikut ini adalah cara bertanam bawang merah yang kebun Q ketahui secara umum dan dari pengalaman sendiri.

Cara bertanam Bawang Merah | Budidaya Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah di kenal ada 3 tahap, yaitu tahap pengolahan tanah, tahap penanaman, tahap pemeliharaan, tahap pemanenan. Namun untuk mempermudah pemahaman, Kebun Q hanya akan menuliskan cara bertanam bawang merah secara berurutan tanpa membaginya dalam tahap-tahap seperti tersebut diatas. langkah-langkah cara menanam bawang merah tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga:

1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah pada budidaya bawang merah secara umum terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan lahan, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk dasar.
  • Persiapan lahan yang dilakukan sama dengan cara bertanam berbagai tanaman terdahulu, yaitu membersihkan gulma dan mengemburkan tanah. Jangan lupa untuk mencek pH tanah. Jika pH tanah di bawah 5,6, lakukan pengapuran dengan Kaptan atau Dolomit dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha. Pengapuran sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sebelum masa tanam.
  • Pemupukan dasar dilakukan seminggu sebelum masa tanam dengan cara menaburkan pupuk kandang dengan dosis 15-20 ton.ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP. atau dapat juga menggunakan pupuk NPK (15-15-15) dosis ± 200 kg/ha. Untuk mencegah penyakit layu akibat jamur dapat di taburkan Natural GLIO.
  • Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan ukuran sesuai kebutuhan. Biasanya, bedengan di buat dengan ukuran 1,5 – 1,75 m. Diantara bedeng yang satu dengan yang lain di buat parit dengan jarak 0,5 m dan kedalaman 0,5 m.
2. Masa Tanam
Masa tanam dalam budidaya bawang merah meliputi 3 hal juga, yaitu:
  • Pemilihan bibit, bawang merah yang digunakan sebagai bibit sebaiknya di pilih yang mempunyai warna mengkilat, umbi kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen. Untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas, sebaiknya bibit di potong di bagian pucuknya kurang lebih 0,5 cm. Varietas bibit bawang merah yang di tanam juga harus di perhatikan, pada musim hujan sebaiknya menanam varietas varietas Ilocos, sedangkan pada musim hujan sebaiknya menanam varietas Tiron.
  • Menentukan jarak tanam bawang merah biasanya didasarkan pada musim saat masa tanam di mulai. Untuk penanaman di musim kemarau jarak tanam biasanya 15x15. Sedangkan pada musim hujan, jarak tanam bisa berukuran 15x20 atau 20x20.
  • Cara menanam bawang merah, sebelum di tanam, disarankan bibit diberi perlakuan khusus yaitu dengan merendam bibit dengan larutan NASA (1 cup/ltr air) lalu tiriskan hingga kering. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah, stu umbi untuk setiap lubang tanam.
3. Pemeliharaan dan pemupukan
  • Pemeliharaan tanaman bawang merah meliputi penyiraman, penyiangan dan pembumbunan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Namun setelah tanaman berusia 11 hingga 60/70 hari penyiraman dapat dilakukan 1 kali saja, yaitu antara pagi atau sore hari. Penyiangan di maksudkan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Sedangkan pembumbunan dilakukan untuk menjaga agar seluruh perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.
  • Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah : Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit bawang merah banyak sekali jenisnya. Ada yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri atau ulat. Untuk penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dikendalikan dengan pemberian GLIO pada saat pengolahan tanah ataupun saat bibit akan di tanam. Untuk penyakit akibat virus ataupun bakteri dapat di musnahkan dengan menggunakan pestisida kimia. Sedangkan serangan hama ulat dapat di tumpas dengan insektisida.

5. Masa Panen
Tanaman budidaya bawang merah dapat di panen jika daun tanaman sudah rebah 60-90% atau setelah tanaman berumur 55 hingga 90 hari tergantung varietasnya. Untuk budidaya bawang merah yang dilakukan di dataran rendah biasanya masa panen pada umur 55-70 hari, sedangkan budidaya bawang merah di dataran tinggi masa penen pada umur 70-90 hari. Panen sebaiknya dilakukan pada hari dengan cara mencabut keseluruh bagian tanaman dari daun, batang hingga umbi dan di ikat menjadi satu kesatuan yang terdiri dari 5 hingga 10 umbi. Setelah panen selesai, ikatan bawang merah lalu di jemur dengan posisi umbi di bagian atas hingga kering. Setelah kering, ikatan umbi bawang di bersihkan dari tanah dan kotoran sebelum kemudian di simpan atau di pasarkan.

Cara menanam Bawang Merah | Cara Bertanam


Cara bertanam Bawang Merah. Pada saat Kebun Q menulis artikel tentang cara menanam bawang merah ini, harga bawang merah di Indonesia sangat mahal, yaitu Rp 40 rb/kg. Begitu pula harga bawang putih. Bawang merah adalah kebutuhan pokok dalam urusan masak-memasak lauk. Bayangkan jika anda menumis sayur tanpa bawang merah, pasti rasanya tidak enak bukan? Untuk menanggulangi kebutuhan bawang merah sendiri, adalah sebaiknya kalau kita menanam bawang merah sendiri di samping rumah, sehingga pada saat harga bawang merah mahal, masakan di dapur kita tidak terpengaruh.
cara bertanam bawang merah

Sebelum kita menanam bawang merah, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa syarat tumbuh tanaman bawang merah. Untuk mengetahui syarat tumbuh bawang merah, silahkan melihat artikelnya di Kamus Q dalam kategori Kamus Pertanian Hortikultura.  Karena Kebun Q hanya akan menuliskan langkah-langkah cara menanam bawang merahnya saja. Berikut ini adalah cara bertanam bawang merah yang kebun Q ketahui secara umum dan dari pengalaman sendiri.

Cara bertanam Bawang Merah | Budidaya Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah di kenal ada 3 tahap, yaitu tahap pengolahan tanah, tahap penanaman, tahap pemeliharaan, tahap pemanenan. Namun untuk mempermudah pemahaman, Kebun Q hanya akan menuliskan cara bertanam bawang merah secara berurutan tanpa membaginya dalam tahap-tahap seperti tersebut diatas. langkah-langkah cara menanam bawang merah tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga:

1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah pada budidaya bawang merah secara umum terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan lahan, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk dasar.
  • Persiapan lahan yang dilakukan sama dengan cara bertanam berbagai tanaman terdahulu, yaitu membersihkan gulma dan mengemburkan tanah. Jangan lupa untuk mencek pH tanah. Jika pH tanah di bawah 5,6, lakukan pengapuran dengan Kaptan atau Dolomit dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha. Pengapuran sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sebelum masa tanam.
  • Pemupukan dasar dilakukan seminggu sebelum masa tanam dengan cara menaburkan pupuk kandang dengan dosis 15-20 ton.ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP. atau dapat juga menggunakan pupuk NPK (15-15-15) dosis ± 200 kg/ha. Untuk mencegah penyakit layu akibat jamur dapat di taburkan Natural GLIO.
  • Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan ukuran sesuai kebutuhan. Biasanya, bedengan di buat dengan ukuran 1,5 – 1,75 m. Diantara bedeng yang satu dengan yang lain di buat parit dengan jarak 0,5 m dan kedalaman 0,5 m.
2. Masa Tanam
Masa tanam dalam budidaya bawang merah meliputi 3 hal juga, yaitu:
  • Pemilihan bibit, bawang merah yang digunakan sebagai bibit sebaiknya di pilih yang mempunyai warna mengkilat, umbi kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen. Untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas, sebaiknya bibit di potong di bagian pucuknya kurang lebih 0,5 cm. Varietas bibit bawang merah yang di tanam juga harus di perhatikan, pada musim hujan sebaiknya menanam varietas varietas Ilocos, sedangkan pada musim hujan sebaiknya menanam varietas Tiron.
  • Menentukan jarak tanam bawang merah biasanya didasarkan pada musim saat masa tanam di mulai. Untuk penanaman di musim kemarau jarak tanam biasanya 15x15. Sedangkan pada musim hujan, jarak tanam bisa berukuran 15x20 atau 20x20.
  • Cara menanam bawang merah, sebelum di tanam, disarankan bibit diberi perlakuan khusus yaitu dengan merendam bibit dengan larutan NASA (1 cup/ltr air) lalu tiriskan hingga kering. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah, stu umbi untuk setiap lubang tanam.
3. Pemeliharaan dan pemupukan
  • Pemeliharaan tanaman bawang merah meliputi penyiraman, penyiangan dan pembumbunan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Namun setelah tanaman berusia 11 hingga 60/70 hari penyiraman dapat dilakukan 1 kali saja, yaitu antara pagi atau sore hari. Penyiangan di maksudkan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Sedangkan pembumbunan dilakukan untuk menjaga agar seluruh perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.
  • Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah : Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit bawang merah banyak sekali jenisnya. Ada yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri atau ulat. Untuk penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dikendalikan dengan pemberian GLIO pada saat pengolahan tanah ataupun saat bibit akan di tanam. Untuk penyakit akibat virus ataupun bakteri dapat di musnahkan dengan menggunakan pestisida kimia. Sedangkan serangan hama ulat dapat di tumpas dengan insektisida.

5. Masa Panen
Tanaman budidaya bawang merah dapat di panen jika daun tanaman sudah rebah 60-90% atau setelah tanaman berumur 55 hingga 90 hari tergantung varietasnya. Untuk budidaya bawang merah yang dilakukan di dataran rendah biasanya masa panen pada umur 55-70 hari, sedangkan budidaya bawang merah di dataran tinggi masa penen pada umur 70-90 hari. Panen sebaiknya dilakukan pada hari dengan cara mencabut keseluruh bagian tanaman dari daun, batang hingga umbi dan di ikat menjadi satu kesatuan yang terdiri dari 5 hingga 10 umbi. Setelah panen selesai, ikatan bawang merah lalu di jemur dengan posisi umbi di bagian atas hingga kering. Setelah kering, ikatan umbi bawang di bersihkan dari tanah dan kotoran sebelum kemudian di simpan atau di pasarkan.