Halaman

Showing posts with label Cara Bertanam. Show all posts
Showing posts with label Cara Bertanam. Show all posts
Tip dan Trik Cara Menanam Pohon Daun Kelor agar cepat tumbuh. Daun Kelor atau nama latinnya Moringa oleifera merupakan salah satu tumbuhan yang saat ini pamornya sedang naik dan menjadi primadona. Banyak orang berlomba-lomba untuk menanam kelor karena tertarik dengan khasiatnya. Semua bagian dari tumbuhan kelor bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit (lihat: Manfaat dan Khasiat daun Kelor).

Kelor merupakan tumbuhan asli daerah Himalaya yang saat ini menjadi tanaman penting di India, Philipina hingga Indonesia. Kelor tumbuh dengan baik di ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut, di daerah beriklim tropis. Yang paling hebat, tumbuhan ini mampu bertahan dalam kondisi cuaca ekstrim. 

Khasiatnya yang banyak membuat tumbuhan ini menjadi tanaman yang bernilai tinggi. Dan setiap tahun popularitasnya terus meningkat. Hingga kini, permintaan bibit pohon kelor terus berdatangan. Sebagian untuk di tanam sebagai tanaman peneduh di depan rumah, sebagian lagi untuk di komersilkan. Sebenarnya, menanam pohon daun kelor itu sangat mudah. Tingkat kegagalannya relatif kecil, jika saja Anda tahu triknya. Penasaran kan? Lanjutkan membacanya. Karena di bawah ini, saya akan membagikan tip cara menanam pohon daun kelor agar cepat tumbuh.

Baca Juga:

Secara umum, cara perkembangbiakan pohon kelor ada 2, yaitu secara generatif melalui biji dan secara vegetatif melalui stek batang. Berikut rincian detailnya.

1. Cara Menanam Pohon Daun Kelor dari biji

Pertama-tama dapatkan biji kelor yang sudah tua. Biji kelor yang sudah tua diperoleh dari sudah kelor yang sduah tua. Buah tua di tandai dengan kulit buah yang berwarna coklat kehitaman dan kering. Ada 2 model biji kelor sesuai varietasnya. Yaitu biji kelor Moringa oleifera yang berwarna coklat dan bersayap, dan biji kelor Moringa stenopetala yang berwarna putih kekuningan tanpa sayap, mirip biji almond tapi dengan ukuran yang kebih kecil. Dan yang banyak di jumpai di kampung-kampung adalah jenis Moringa oleifera yang memiliki batang berwarna kuning. Usahakan untuk mendapatkan biji yang masih baru, bukan yang telah di simpan lama. Karena persentase tumbuh biji kelor kering yang baru leih tinggi daripada biji kelor yang di simpan lama.

Kalau biji sudah terlalu kering, sebelum di semai harus di rendam dulu selama 2-3 jam. Sambil menunggu rendaman biji, siapkan polibag, isi dengan tanah humus yang subur. Setelah polibag siap dan biji selesai di rendam, pendam biji dalam polibag sedalam 2,5 cm. Siram dengan air bersih dan biarkan selama beberapa hari. Jangan lupa untuk selalu mengontrol kelembabannya. 

Biasanya biji mulai berkecambah di hari ke 5 setelah di pendam dan akan tumbuh membesar seiring berlalunya waktu. Setelah bibit kelor mencapai tinggi 20 cm, bibit siap untuk di pindahkan ke tanah.

Baca Juga:
2. Cara menanam pohon daun kelor dari stek (potongan batang)

Cara memperbanyak tanaman kelor dengan cara ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi. Pertama, karena butuh waktu yang lebih lama. Yang kedua karena adanya tunas semu / palsu. Langkah-langkah menanam kelor dari potongan batang adalah sebagai berikut:

Pilih batang atau cabang yang sudah agak tua atau tua dengan diameter kurang lebih 5 - 6 cm. Potong batang sepanjang 60ncm - 80cm. Potong bagian ujung yang akan di masukan tanah dengan sudut 45oC agar batang kelor  lebih banyak bersentuhan dengan tanah dan memunculkan akar.

Siapkan polibag besar yang berisi tanah sebagai media tanam. Atau bisa langsung membuat lubang tanam di tanah. Setalah media tanam siap, kubur ujung bawah pohon kelor kedalam tanah sedaman 25cm lalu timbun dengan tanah. Siram batang yang sudah di tanam secara berkala agar tanah tetap basah dan lembab. Amati lubang drainase polibag agar tidak ada air yang menggenang. Tunggu beberapa hari sampai muncul tunas mudah daun kelor. 

Konon katanya, menanam kelor dengan stek batang lebih mudah, pertumbuhan cepat, dan bunga cepat muncul. Kendalanya adalah, terkadang setelah di tanam berhari-hari, baru tumbuh tunas. Tapi tunas itu tidak berkembang karena merupakan tunas semu.

Saran saya, jika ingin menanam pohon daun kelor sebaiknya dari biji, karena leih mudah dan tanaman lebih kokoh nantinya karena memiliki akar tunggang.

Tip dan Trik Cara Menanam Pohon Daun Kelor agar cepat tumbuh

Teknik dan Cara Okulasi pada Tanaman Mangga yang Baik dan Benar. Pernahkan Anda melihat begitu ingin punya mangga seperti tanaman mangga tetangga yang berbuat lebat sepanjang tahun dan manis rasanya? Kalau anda minta buahnya, trus bijinya di tanam, maka buah yang di hasilkan belum tentu sama rasanya dengan buah yang anda makan. Tapi jangan menyerah dulu, ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk mendapatkan tanaman yang sama persis dengan induknya. Yaitu dengan cara mencangkok dan okulasi.  Namun dalam artikel ini, saya tidak ingin membahas tentang cara mencangkok mangga, karena itu akan di bahas di artikel yang lain. Kali ini, saya ingin berbagi tentang teknik dan cara okulasi mangga yang baik dan benar. 

Sebelumnya, mari kita lihat apa itu okulasi. Okulasi di definisikan sebagai penempelan mata tunas suatu tumbuhan ke kulit tumbuhan lain untuk mendapatkan varietas tumbuhan yang lebih baik. Prinsip dasar Okulasi adalah mengabungkan 2 varietas tumbuhan yang memiliki keunggulan, dalam iniadalah tanaman  mangga. Dalam proses okulasi ada 2 bagian tumbuhan yang di perlukan, yaitu mata tunas (Entris) dan batang pokok. Mata tunas atau entris akan kita ambil dari pohon mangga milik tetangga yang buahnya selalu lebat dan rasanya sangat manis. Sementara batang bawah, saya dapatkan dari menyemai biji mangga yang bersangkutan.

Baca Juga:


Sebelum melakukan Okulasi, mari kita siapkan alat dan bahan yang di gunakan, diantaranya:
  • Pisau stek atau cutter yang tajam dan steril
  • Tali plastik / rafia / grafting tape
  • Plastik stek jika yang di lakukan jenis okulasi sambung pucuk
  • Tunas Pucuk dari cabang pohon mangga
  • Batang pokok / batang bawah



Cara Okulasi:
  1. Siapkan tunas pucuk dari pohon mangga yang diinginkan. Buang semua daunnya, lalu sayat bagian samping dari atas kebawah.
  2. Siapkan tanaman yang akan di gunakan sebagai batang bawah. Potong pucuknya, lalu belah bagian pinggir kayunya. Buat cekungan di bagian bawah sebagai tempat menjepit tunas pucuk.
  3. Letakan entris di batang bawah yang telah di belah. Pastikan posisi kulit dengan kulit bertemu. Jepit bagian bawah tunas di cekungan yang tadi di buat.
  4. Belit dengan tali plastik agar mata tunas menyatu dengan batang bawah. Pastikan membelitnya rapat, hingga jika ada percikan air tidak masuk dan menyentuh bagian sayatan.
  5. Setelah luka okulasi terbelit rapat, ambil plastik es, dan tutupkan keatas tunas hingga menutupi belitan okulasi.
  6. Biarkan selama 3 minggu atau 21 hari. Selama masa itu, selalu perhatikan batang bawa, jika ada tunas yang muncul dari batang, buang dan bersihkan. Jika tunas liar di biarkan akan menganggu pertumbuhan tunas yang di harapkan.
Prinsipnya adalah seperti gambar ini:



Ada banyak cara okulasi yang bisa di lakukan. Hanya saja menurut saya yang paling mudah, baik dan benar adalah seperti di atas. Karena semuanya di lakukan begitu terstruktur dan efisien serta sangat mudah. Jika penasaran, Anda bisa mencobanya di rumah. Tak harus pohon mangga, bisa pohon apa saja. Selamat mencoba...!

Teknik dan Cara Okulasi pada Tanaman Mangga yang Baik dan Benar.

Cara Mudah Berkebun Pepaya. Pepaya adalah jenis buah yang paling mudah di kembang biakan. Pepaya diperbanyak dengan biji.  Untuk meniru kualitas pilihan yang terbaik adalah untuk mendapatkan benih melalui montored penyerbukan. Lapisan luar berdaging dari kulit biji ( sarcotesta ) yang menyelubungi biji diambil dari karena mencegah perkecambahan. Hal ini dicapai dengan menggosok benih bersama-sama melawan layar fine- kedap di bawah air. Benih benar-benar dehidrasi disimpan dalam wadah kedap udara tetap dapat digunakan untuk cukup banyak tahun. Benih ditabur dalam wadah kecil ( kaleng , kantong plastik atau cangkir kertas ) sebesar tiga - 4 biji per kontainer. Penggunaan tanah disterilkan mengurangi potensi kerugian akibat nematoda dan jamur. Perkecambahan membutuhkan waktu 2-3 minggu.

Cara Mudah Berkebun Pepaya

Sebuah prosedur tambahan adalah untuk menabur benih di persemaian steril dan menusuk keluar pada tahap 2-3 - daun, mentransfer 3 - empat bibit untuk setiap kontainer. Bibit yang ditransplantasikan sekitar dua bulan setelah menabur ketika mereka mencapai periode tiga - 4 - daun atau 20 cm, jika mungkin pada kedatangan musim hujan. Selama tanam , mengambil berpikir untuk tidak mengganggu akar. Bibit Lama memulihkan diri buruk setelah ditanam.


Pepaya membutuhkan drainase yang memadai dan sering ditanam pada gundukan atau pegunungan. Transplantasi harus disiram sering sampai mereka mapan. Pengukuran jarak tanam 3x2 m atau 2.50 x 1,60 m, memberikan kepadatan dari 1667 dan 2500 tanaman / ha Sejalan. Kepadatan yang sama disediakan dengan menanam dua baris ( 3.25 + 1,75 ) x 2.40 m atau ( 2,50 +1,50 ) x 2 m. Penipisan satu perempuan atau satu tanaman hermafrodit per rumpun dilakukan saat tanaman mencapai tahap mekar. Dalam kurangnya tanaman hermafrodit, 1 pabrik laki-laki per 25-100 tanaman betina disimpan sebagai penyerbukan.

Baca Juga:
Tanaman pepaya tumbuh dari biji ternyata buah bentuk yang unik, pengukuran , warna dan bahkan rasa. Perbanyakan vegetatif pepaya memberikan solusi untuk hampir semua masalah ini. Clone dipilih untuk efisiensi yang lebih tinggi dan buah-buahan kualitas yang sangat baik selain kualitas agronomi seperti sesak untuk panen mudah dan ketahanan yang baik terhadap penyakit. Perbanyakan pepaya dengan menggunakan kultur jaringan cepat mendapatkan popularitas, terutama karena kultur jaringan memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode konvensional lainnya propagasi. Kultur jaringan memfasilitasi produksi cepat penyakit tanaman gratis. Di Kenya tanaman tersebut diperoleh dari Kenya Agriculture Research Institute, serta beberapa perusahaan swasta.

Cara Mudah Berkebun Pepaya

Cara Bertanama Jambu Biji. Jambu biji, siapa yang tidak tahu jambu biji? Tanaman yang memiliki nama latin Psidium Guajava ini sangat terkenal di Indonesia dan di dunia pada umumnya. Selain karena tanaman ini mudah tumbuh, juga karena mempunyai manfaat dan khasiat yang sangat banyak, terutama untuk kesehatan. Jambu biji mempunyai nilai gizi yang tinggi terutama dalam kandungan vitamin C. Karena itu, walaupun seseorang tidak menyukainya, pada saat tertentu pasti akan mencoba mengkonsumsinya karena kandungan gizinya.

Cara menanam Jambu biji

Jambu biji dapat tumbuh di mana saja, terutama didaerah tropis dan subtropis yang memiliki curah hujan antara 1000 - 2000 mm/tahun atau sepanjang tahun. Dengan suhu pertumbuhan optimal antara 23- 38 0C pada siang hari. Intensitas cahaya matahari yang sangat baik akan membuat tanaman ini berbuah lebat. Banyak cara yang bisa di lakukan untuk perbanyakan tanaman jambu biji, salah satunya adalah dengan menanam biji buahnya. Tetapi agar cepat berbuah, para petani jambu biji lebih sering melakukan perbanyakan jambu biji dengan cara okulasi atau mencangkok. Untuk mengetahui cara menanam jambu biji agar lekas berbuah, silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini.


1. Persiapan media pembibitan
Siapkan  Polibag ukuran 20/10 x 30 .  Isi dengan tanah yang telah di campur pupuk kandang dengan perbandingan 1:4 sebanyak 1/3 nya. Letakan di tempat yang terkena sinar matahari.

2. Penyiapan benih 
Buah jambu yang di gunakan sebagai benih harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
  • Berasal dari tanaman bibit unggul yang banyak di sukai konsumen
  • Buah sudah cukup tua dan buahnya tidak jatuh sendiri
Buah yang sudah cukup tua tersebut lalu di kupas dan di ambil bijinya. Setelah dikeluarkan daru buahnya, biji sebaiknya dibersihkan dan diangin-anginkan. Biji jangan sampai dijemur di terik sinar matahari, dan jangan disimpan lebih dari 24 jam agar daya tumbuhnya tidak menurun

Baca Juga:
3. Penanaman benih
Masukan 2 hingga 3 biji kedalam tiap-tiap polibag, dengan cara di tugal, lalu di tutupi tanah kembali. Agar biji cepat turnbuh perlu disiram tiap pagi dan sore selama satu minggu. Biji mulai tumbuh setelah 20-30 hari. Jika biji yang disemaikan telah tumbuh dan mencapai  ketinggian 5 cm, lakukan seleksi dan penjarangan. Bakal tanaman yang terbaik¬Iah yang harus dipilih dan dirawat. Tambahkan yang telah di campur dengan pupuk kandang setiap 1 minggu sekali atau setiap permukaan tanah menurun atau berkurang.

4. Persiapan lahan tanam
Jambu biji dapat tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung unsur hara terutama nitrogen. Jika tanah yang seperti di sebutkan diatas, tidak di peroleh, dapat di lakukan dengan pengolahan terlebih dahulu. Banyak kerja yang harus di lakukan untuk menyiapkan lahan yang akan di tanami jambu biji. Karena jambu biji merupakan tanaman kayu keras yang hidupnya tahunan, maka persiapan sekali ini akan di gunakan untuk selamanya. Persiapan lahan yang harus di lakukan antara lain adalah:
  • Pembersihan lahan dari gulma dan rumput liar
  • Buat bedengan dengan ukuran 3 m lebar, tinggi 30 cm dengan panjang sesuai kebutuhan. Antara tiap bedengan buat parit dengan lebar 75 cm dengan kedalaman 50 cm untuk sistem pembuangan air.
  • Buat lubang tanam dibagian tengah bedengan dengan ukuran 1 m x 1 m, kedalaman 1 m  dengan jarak tanam 3m x 2m,
  • Taburkan kapur sebanyak 0,4 kg/ lubang untuk menetralkan pH tanah, biarkan selama 1 bulan
  • Isi lobang dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 (tanah) : 2(pupuk kandang), biarkan hingga waktu penanaman tiba
5. Penanaman bibit
Setelah bibit berusia 1-2 bulan atau setelah setinggi 30 -40 meter dan telah memiliki beberapa helai daun, pindahkan bibit ke areal tanam. Penanaman bibit  tidak perlu terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya. Penanaman bibit sebaiknya di lakukan sore hari. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tdk perlu dilakukan penyiraman. Pada awal penanaman di areal, sebaiknya bibit yangbaru di tanam dibuatkan peneduh yang akan melindunginya dari terik matahari siang dan sore secara langsung. Tetapi mendapat sinar matahri pagi secara full. Oleh karena itu sebaiknya peneduh di pasang dengan posisi agak tinggi di bagian timur.

Perawatan tanaman meliputi:
  • Penyiraman setiap pagi dan sore
  • Penyiangan gulma dan rumput liar
  • Penyulaman untuk menganti bibit yang mati dengan bibit baru
  • Pemupukan di lakukan tiap dalam beberapa tahap, yaitu:
    • Pemupukan pada awal masa tanam ketika tanamanberusia 0-1 tahun, diberikan pupuk NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon pada bulan pertama dan kedua. Bulan ketiga dan 4, dosis pupuk NPK yang di berikan di tambah menjadi 15:15:15 ons/pohon. Setelah itu di berikan pupuk kandang yang sudah matang dengan dosis 20 kg/pohon setiap 4 bulan sekali sampai tanaman berbuah.
    • Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan dilakukan dengan NPK dan TSP masing-masing  250 gram/pohon setiap 3 bulan sekali.
    • Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dengan ukuran yang sama tanaman juga memerlukan pupuk kandang sebanyak 40 kg/pohon.
  • Perempalan, di lakukan setelah tanaman berumur 2 tahun. Gunanya untuk mendapatkan tajuk yang rimbun dan memberi bentuk pada tanaman sehingga bercabang banyak.
  • Pembubunan, dilakukan untuk membuat tanah sekitar tanaman tetap gembur sehingga aerasi berjalan lancar. Pembubunan di lakukan dengan cara membalik tanah di sekitar tanaman.
  • Pemangkasan, rutin di lakukan setelah masa panen buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih meningkat.
  • Penyeprotan insektisida & pestisida di lakukan untuk mencegah hama dan penyakit dapat di lakukan bersamaan dengan penyemprotan pupuk buah (gandasil buah) yang di lakukan untuk merangsang pembungaan dan meningkatkan dompolan bunga.
7. Pemanenan
Tanaman jambu biji yang di tanam dari biji,  biasanya berbuah pada umur 2-3 tahun.Yang di panen adalah buah yang sudah tua.  Buah yang sudah matang dapat di tandai dengan melihat ciri-cirinya, diantaranya adalah:
  • Buah telah berumun 2-3 bulan
  • Warna buah sudah berubah dari hijau menjadi agak putih kekuning-kuningan
  • Baunya semerbak, harum khas jambu biji
Cara panenannya adalah dengan memotong buah beserta tangkainya dengan cutter, lalu mengumpulkannya diatas keranjang bambu agar sirkulasi udara berjalan lancar dan jambu biji tidak langsung mengalami skematangan setelah panen. Pemotongan buah sekaligus tangkainys  dilakukan sekaligus untuk pemangkasan, sehingga dapat menghemat waktu.
Inilah cara menanam jambu biji yang terlintas di benak saya dan pernah saya baca dari berbagai sumber. Ada banyak tutorial cara budidaya jambu biji yang lain, jika anda merasa ragu dengan cara menanam jambu biji yang kami paparkan di atas..... Apapun banyak jalan menuju roma, pilihlah yang terbuda dan terbaik untuk anda.. Smile

Cara Bertanam Jambu Biji

Cara Bertanam Cabe Merah. Cabe merah selalu fluktuatif harganya. Hari ini murah, besok tiba-tiba bisa sangat mahal sekali. Cabe merah merupakan jenis sayuran yang paling banyak di konsumsi terutama di negara-negara Asia. Hampir di pastikan bahwa 75% jenis masakan tradisional Asia menggunakan cabe merah sebagai salah satu bahan bakunya. Meskipun cara bertanam cabe merah mahal harganya tapi kalau barangnya ada tidak apa-apa. Seringnya, harganya sudahpun mahal tapi stok tidak ada. Lalu apa yang harus kita lakukan? Diet tidak makan cabe merah? Karena itu dalam kesempatan kali ini, Kebun Q ingin berbagi info cara budidaya cabe merah, baik untuk keperluan sendiri ataupun komersil. Anda tinggal mengkonversikan saja sesuai kebutuhan. Betapapun juga, bertanam cabe merah untuk keperluan sendiri tidaklah membutuhkan lahan yang luas. Karena bisa di tanam di pot atau di polibag, selama kebutuhan nutrisi terpenuhi, maka dapat tumbuh dengan baik.

Cara menanam cabai merah, tidak beda dengan cara budidaya tanaman hirtikultura lainnya. Ada tahap-tahap yang harus di lakukan secara berurutan agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut ini adalah tahap-tahap bertanam cabe:

Cara menanam Cabe merah

1. Pembibitan atau persemaian benih cabe

Pembibitan atau pembuatan persemaian benih padi wajib di lakukan jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Bertanam cabe tidak seperti bertanam jagung, di mana benih di tanam dengan cara di tugal. Untuk budidaya cabe merah, perlu di buat persemaian terlebih dahulu. Ada 2 tahap yang harus di lakukan dalam pembuatan persemaian, yaitu:

  • Pembuatan sungkup/rumah persemaian, arahnya sebaiknya menghadap ketimur, dengan atap terbuat dari plastik atau daun rumbia untuk melindungi persemaian dari air hujan dan cahaya matahari yang berlebihan pada masa awal pertumbuhan.
  • Pembuatan media semai, biasanya menggunakan polibag kecil yang di media semai dengan komposisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pupuk kandang yang akan di gunakan sebaiknya di campur dengan Natural GLIO dengan dosis 100 gram/100 kg pupuk kandang dan diamkan selama 1 minggu sebelum di guakan.
  • Masukan biji cabe 1 persatu ke dalam masing-masing polibag, benamkan sedalam 1 cm. Untuk 1 ha tanah biasanya di butuhkan 180 gram benih cabe.
  • Pemeliharaan persemaian harus di lakukan secara teratur. Diantaranya pembukaan sungkup harus di lakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Stelah benih tumbuh dan berusia 5 hari, sungkup di buka penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman di lakukan secara teratur setiap hari tapi jangan terlalu basah. Penyemprotan POC nasa dilakukan setelah tanaman berusia 10 – 17 hari dengan dosis 1tutup/10 ltr air.
  • Bibit cabe siap di pindahkan ke lahan setelah berumur antara 23-30 hari atau setelah memiliki daun sejati 4-5 helai.

2. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan langkah pertama yang harus di lakukan jika anda ingin membudidayakan tanaman. Untuk bertanam cabe, sebaiknya pilih lahan yang belum pernah di tanami cabe selama 2 kali masa tanam untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pertama-tama harus di lakukan dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya cabe antara lain adalah:

  • Mengukur pH tanah, jika tingkat keasaman tinggi, lakukan pengapuran untuk menaikkan pH nya hingga diatas 6,5.
  • Pengaruan dan pembajakan, berfungsi untuk mengemburkan tanah dan menyiapkan aerasi yang di butuhkan oleh akar nantinya
  • Pembuatan bedengan, dengan lebar 100 cm dan tinggi kurang lebih 40 cm. Masing-masing bedengan di batasi oleh parit selebar 70 cm.
  • Pemberian pupuk dasar dan pengapuran jika tanah mempunyai pH di bawah 6,5. Pupuk dasar yang di gunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 40 ton/ha. Untuk pengapuran gunakan dolomit dengan dosis 250 kg/ha.
  • Untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam tanah tambahkan Natural GLIO dengan dosis 200 gr/1ton pupuk kandang.
  • Setelah pupuk kandang, kapur dan natural glio tercampur rata, biarkan selama 1 minggu sebelum di lakukan pemasangan mulsa. Mulsa yang di sarankan untuk budidaya cabe merah adalah mulsa Plastik Hitam Perak (PHP).
  • Setelah mulsa terpasang dengan baik, (lihat: Cara memasang Mulsa PHP), buatlah lubang tanam dengan diameter 10 cm, dengan jarak 70x70 atau 60x60 tergantung pada kondisi cuaca di saat itu.

3. Penanaman bibit cabe

Pemindahan bibit cabe dari polibag ke lahan harus memperhatikan waktu. Yang paling baik, penanaman di lakukan pada sore hari, saat matahari sudah tidak terik lagi. Hal ini untuk mencegah bibit menjadi layu akibat terik matahari. Cara memindahkan bibit ke lahan sangatlah mudah. Pastikan setiap lubang tanam terisi 1 bibit yang tumbuh dengan baik, sehat dan kokoh. Bibit jangan di tarik keluar dari polibag, polibag yang harus di gunting agar tanah dan bibit tidak berpendar. Masukan bibit kedalam lubang tanam, lalu tutup dengan tanah. Jangan lupa di siram.

4. Pemeliharaan tanaman cabe

Pemeliharaan tanaman cabe meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah:

  • Pemasangan ajir,
  • Penyulaman, menganti tanaman yang mati dengan bibit baru
  • Penyiraman, yang di lakukan setiap hari kecuali hari hujan
  • Penyiangan, untuk membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar lubang tanam
  • Perempelan dan pengikatan batang cabe. Perempelan tunas di lakukan untuk membuang tunas yang keluar dari ketiak daun. Perempelan daun di lakukan untuk membuang daun yang telah menguning atau tidak sehat di bawah cabang utama. Sedangkan pengikatan batang cabe pada ajir di lakukan agar batang cabe berdiri tegak dan tidak roboh
  • Pemupukan susulan, berupakan pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran setiap 2 minggu sekali sejak tanaman berusia 15 hari setelah masa tanam dengan dosis: 3kg NPK /200 liter air saat tanaman berusia 15-30 hari, 4kg NPK/200ltr air saat tanaman berusia 45-60 hari, 5kgNPK/200ltr air untuk pemupukan seterusnya. Pupuk daun di berikan saat tanaman berusia 14 –21 hari dengan pupuk yang banyak mengandung nitrogen, sedangkan saat tanaman berusia 35-75 hari semprot dengan pupuk daun yang banyak mengandung phospat dan kalim yang tinggi.
  • Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe Merah (lihat di SINI)

5. Panen

Panen cabe merah sudah bisa di lakukan pada umur 80 –110 hari. Panen sebaiknya di lakukan pagi hari. Buah yang akan dipanen sebaiknya jangan sampai terlalu tua atau kematangan 80%. Lakukan penyortiran sebelum buah cabe di simpan.

6. Penyimpanan

Simpan cabe yang telah di panen di tempat teduh dengan wadah yang memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat busuk.

Cara menanam Cabe Merah | Cara Bertanam

Cara Bertanam Okra. Okra adalah tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda. Ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun Lady Finger. Okra masih tergolong langkah di Indonesia. Hanya di beberapa tempat dan kota-kota besar saja sayuran ini dapat di temukan. Itupun di supermarket-supermarket besar. Kelangkaaan Okra bukan karena menanamnya Okra susah, tapi karena orang enggan untuk mengkonsumsinya. Karena buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Lalu bagaimana jika anda tiba-tiba berminat untuk mencicipi buah okra? Caranya adalah dengan budidaya okra sendiri saja. Caranya sangat mdah, silahkan ikuti saja langkah-langkah cara menanam okra di bawah ini saja.

Cara Menanam Okra

Cara bertanam okra sangat mudah. Karena tanaman ini ternyata dapat tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Lahan yang paling baik untuk bertanam okra adalah di dataran tinggi pada ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut. Dengan  Pada ketinggian lahan seperti tersebut diatas, okra dapat tumbuh hingga mencapai usia 4 bulan. Jika di tanam pada ketinggian kurang dri 600 mdpl usia tanamnya akan semakin pendek dan produksinya juga rendah.  Kondisi tanah yang cocok untuk bertanam okra adalah yang ber-pH netral, sekitar 6-7.  Tahap-tahap budidaya okra adalah sebagai berikut:

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan dasar dari segala cara budidaya. Karena kondisi lahan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam produktivitas tanaman. Persiapan lahan yang di perlukan antara lain adalah pembersiahan lahan, pengemburan tanah, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dan pemupukan. Dosis pupuk dasar (Kompos/pupuk kandang) yang di berikan adalah sekitar 4 – 6 ton/ha. Lebar bedengan sebaiknya 100 meter, dengan panjang sesuai dengan panjang lahan dengan jarak antar bedengan adalah 25 senti meter. Untuk mencegah berbagai jenis penyakit baik yang di sebakan oleh bakteri ataupun jamur, sebaiknya saat pemberian pupuk dasar di tambahkan Natural GLIO.

2. Penanaman Okra

Menanam okra tidak perlu persemaian. Karena bibit okra berbentuk biji dan dapat langsung di tanam di lahan secara langsung. Cara menanamnya adalah dengan ditugal. Sebelum di tanam sebaiknya biji di seleksi dulu. Caranya adalah merendamnya di dalam air selama beberapa saat. Biji yang tenggelam adalah yang baik sementara yang mengambang sebaiknya di buang saja. Perendaman juga berfungsi untuk mempercepat proses perkecambahan. Lama perendaman sebaiknya adalah 12 jam sebelum benih di tanam. Jarak tanam okra bervariasi. Adayang menggunakan 60 x 100 atau 60 kali 120 tergantung pada banyaknya benih yang di tanam dalam satu lubang. Maksimal benih dalam satu lubang untuk mendapatkan produktibitas yang tinggi adalah sekitar 5-6 biji dengan jarak tanam 60 x 120. Jika benih yang di tanam perlubang kurang dari itu dapat menggunakan jarak tanam 60 x 100.

3. Pemeliharaan tanaman Okra

Pemeliharaan tanaman okra meliputi:

  • Penyiraman, pada minggu pertama sebaiknya di siram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, kecuali hari hujan. Minggu selanjutnya penyiraman dapat di jaeangkan menjadi 1 kali sehari atau 2 hari sekali.
  • Penyiangan, usahakan agar lahan selalu bebas dari rumput liar dan gulma. Kebersihan lahan akan berguna untuk mencegah perebutan nutrisi antara gulma dan tanaman okra.
  • Penjarangan dan peyulaman, penjarangan di lakukan jika tanaman terlalu rapat sedangkan penyulaman di lakukan jika ada biji yang tidak tumbuh. Biasanya di lakukan setelah 2 minggu setelah tanam.
  • Pemupukan susulan, di perlukan jika unsur hara tanah tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan susulan dapat berupa pupuk Urea dan KCL dengan dosis 100 – 150 kg/ha.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman Okra dapat di baca di SINI. Biasanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman okra hanya merusak daun. Namun begitu karena daun merupakan tempat fotosintesis tanaman, maka otomatis produktivitas tanaman dapat terganggu.

5. Panen dan Pasca Panen

Masa panen sudah dapat  di mulai setelah tanaman berusia 2 bulan atau 10 hari setelah bunga keluar. Pemanenan buah okra untuk di konsumsi sebaiknya ketika masih muda dengan ukuran panjang buah kurang lebih 10 cm. Jika buah terlalu tua, maka akan kurang sedap untuk di santap dan hanya bagus untuk di ambil benihnya saja. Setelah di panen, sebaiknya okra disimpan di tempat sejuk untuk meningkatkan daya simpannya.

Saat ini permintaan pasar Asia terhdap Okra sangat tinggi. Karena itu di beberapa sentra produksi pertanian, seperti di jember, menanam okra di galaknan untuk memenuhi kuota ekspor.

Cara Menanam Okra | Cara Bertanam

Cara Bertanam Sawi – Caisim. Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini Cara bertanam Sawi sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.

Cara Bertanam Sawi – Caisim

Seperti biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.

1. Pembibitan

Tanaman sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap pertama adalah membuat persemaian.

Pembuatan persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam, taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah, lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit siap untuk di pindahkan.

2. Persiapan lahan

Lahan yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.

3. Penanaman bibit

Setelah bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2 bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di lakukan pada sore hari.

4. Perawatan tanaman

Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah

  • penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
  • pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
  • penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
  • penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.

5. Pemanenan

Panen caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja. tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.

Cara Menanam Sawi - Caisim | Cara Bertanam

Cara Bertanam Kacang Panjang. Kacang panjang adalah jenis tanaman kacang-kacangan yang buahnya berbentuk seperti tali yang panjang. Kacang panjang tumbuh menjalar dan melilit tiang junjungnya. Dan bukan merupakan tumbuhan yang menanam kacang panjang dapat berdiri tegak. Karena itu faktor penting dalam bertanam kacang panjang adalah menyiapkan junjung. Seperti halnya kacang buncis atau kacang-kacang sejenis lainnya, kacang panjang juga membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh secara maksimal. Budidaya kacang panjang tergolong sangat mudah. Untuk mengetahuinya, silah baca cara menanam kacang panjang di bawah ini.

Cara Bertanam Kacang Panjang

Seperti cara budidaya tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam kacang panjang juga terdiri dari beberapa tahapan. Diantaranya adalah:

1. Persiapan Lahan

Siapkan lahan yang akan di tanami kacang panjang. Bersihkan rumput liar atau gulma dari lahan. Gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Agar aerasi seimbang gemburkan gemburkan tanah sedalam 15 cm ke 22 cm supaya nantinya akar dapat tumbuh dengan baik. Buat guludan atau bedengan dengan ketinggian 30 cm untuk lahan sawah dan 20 cm untuk lahan tegalan. Tipe bedengan terserah anda. Jika ingin bedengan 2 jalur maka lebar bedengan antara 100 – 120 cm. Sedangkan bedengan 2 jalur lebarnya 60 – 70 cm. Jangan lupa buat parit diantara bedengan dengan lebar 40 cm.

Setelah pembuatan bedengan selesai, lakukan pengukuran pH tanah. Jika pH tanah terlalu tinggi maka lakukan pengapuran. pH tanah yang tepat untuk tanaman kacang tanah antara 5,5 – 6,5. Setelah pengapuran lakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos (100 kg/ha) dan pupuk NPK (10 kg/ha). Untuk mencegah penyakit karena mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, tambahkan Natural GLIO saat penaburan pupuk kandang. Untuk mencegah hama dan penyakit dapat juga di lakukan sterilisasi lahan dengan menggunakan Basamid 3G. langkah ini lebih efektif untuk mencegah hama ulat tanah, cacing tanah, gulma, dan cendawan. Strelisisai tanah dapat di lakukan bersamaan dengan penaburan pupuk kandang.

2. Penanaman

Penanaman kacang panjang dilakukan secara langsung. Benih dapat di beli di toko pertanian atau di peroleh dari biji kacang panjang yang sudah tua dan dalam keadaan yang baik (bebas hama, biji gemuk dan tidak keriput). Cara menanam benih kacang panjang dilakukan dengan cara di tugal. Setiap lubang dapat di isi denga 2 atau tiga benih dengan jarak tanam antara 50 cm x 30 cm tergantung varietas dan tipe bedengannya. Setelah benih masuk kedalam lubang, tibun dengan tanah yang gembur lalu siram dengan air secukupnya.

3. Perawatan

Tahap perawatan tanaman meliputi beberapa hal, yaitu:

  • Penyiraman, penyiraman sebaiknya di lakukan setiap hari pagi dan sore, kecuali hari hujan. Jangan terlalu basah dan jangan pula terlalu kering.
  • Pemupukan, di lakukan ketika tanaman sudah berumur antara 15 – 20 hari. Pupuk yang di berikan dapat berupa Urea, KCL atau pun TSP dengan dosis: urea 100kg/ha, pupuk TSP 200kg/ha, dan KCl 100 kg/ha.. Untuk merangsang pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan dapat di tambahkan pupuk organik cair seperti POC Nasa.
  • Pemasangan lanjaran/turus atau junjung. Junjung dapat di buat dari bilah bambu atau kayu pancang sepanjang 2 meter. Cara memasang junjung adalah dengan menancapkan lenjeran disekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu lubang tanam. Setelah lenjeran ditancapkan, gabungkan 4 ujung lenjeran yang saling berdekatan lalu ikat dengan tali agar dapat berdiri kokoh. Lakukan hal yang sama pada seluruh tanaman hingga semua tanaman mempunyai junjung untuk tempatnya menjalar. Pemasangan lanjaran dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu atau mencapai tinggi kira-kira 25 cm.
  • Penyiangan di lakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan ini berguna untuk mencegah persaingan antara tanaman dan gulma dalam memperebutan nutrisi.
  • Pemangkasan dilakukan ketika tanaman berumur 25 hari setelah tanam. Tujuan pemangkasan adalah untuk merangsang pembentukan cabang baru agar tanaman dapat berbuah lebih banyak.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit sering menjadi penyebab utama tanaman kacang panjang gagal panen atau panen tidak maksimal. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang beragam. Diantaranya:

Hama Tanaman kacang panjang: Penyakit tanaman kacang panjang:
  • Kutu hitam dan kutu putih,
  • Kepik daun,
  • Penggerek polong,
  • Ulat grayak,
  • Kutu daun
  • Penyakit karat
  • Penyakit Cescospora (bercak daun)
  • Penyakit Antraknose
  • Penyakit mozaik
  • Penyakit sapu
  • Layu bakteri

Pencengah hama dan penyakit tanaman kacang panjang dapat di lakukan dengan perbaikan drainase dan rotasi tanaman. Sedangkan penanganan harus di lakukan dengan penyemprotan pestisida yang jenisnya tergantung dari hama dan penyakit yang di derita tanaman kacang panjang tersebut.

5. Pemanenan

Pemanenan bisanya sudah dapat di lakukan ketika kacang panjang sudah berbuah atau setelah tanaman mencapai usia 45-50 hari. Panen dapat di lakukan beberapa kali tergantung pada tingginya produktivitas tanaman bahkan pada satu kali siklus tanaman ada yang di panen hingga 15 – 18 kali. Varietas yang baik dapat menghasilkan kurang lebih 30 ton kacang panjang per hektarnya. Cara memetik kacang panjang dapat di lakukan dengan 3 cara,  yaitu:

  • Mematahkan tangkai buah ke arah yang berlawanan dengan lekukan buah,
  • Memutar buah hingga terlepas dari tangkainya,
  • Memotongnya tangkai buah dengan gunting stek.

Ketiga cara ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen. Karena biasanya bunga dan buah pada tanaman kacang muncul secara berangsur-angsur.

Cara menanam Kacang Panjang | Cara Bertanam


Cara Bertanam Padi Sawah. Padi sawah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tanaman padi yang ditanam di sawah. Secara umum berdasarkan tempat tumbuhnya, padi terbagi dalam 3 kategori yaitu padi sawah, padi pasang surut dan padi ladang (gogo). Ketiga jenis padi ini mempunyai teknik budidaya dan cara bertanam yang berbeda. Kali ini, Kebun Q akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara menanam padi sawah.

Cara Bertanam Padi Sawah

Seperti halnya cara bertanam tanaman hortikultura lainnya, cara bertanam padi sawah juga terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:


1. Tahap Pengolahan Tanah
Tahap pengolahan tanah pada budidaya padi sawah meliputi 2 bagian penting, yaitu:
  • Persiapan lahan
  • Persiapan Irigasi
Persiapan lahan meliputi pembersihan jerami padi atau sisa tanaman lainCara menanam padi sawah, pengemburan tanah dan perbaikan pematang yang rusak.  Pemberian pupuk awal dan penyebaran kapur pertanian jika di ketahui pH tanah dibawah 6,5. Pemberian pupuk awal biasanya dalam bentuk pupuk kandang yang sudah difermentasi sebanyak 4 ton/ha. Untuk menggemburkan tanah dapat menggunakan bajak dan garu.

Saluran irigasi juga perlu di persiapkan. Agar saat proses penanaman air yang dibutuhkan oleh tanaman terjamin. Pada saat penggaruan saluran pembuangan air sebaiknya ditutup, agar pupuk yang sudah diberikan tidak hanyut.

Baca Juga:

2. Tahap Pembibitan
Pembibitan padi sawah harus dilakukan di tempat persemaian. Pembuatan persemaian adalah bagian paling penting dalam budidaya padi sawah karena benih yang di hasilkan akan menentukan pertumbuhan tanaman padi di sawah. Lokasi untuk pembibitan harus di pilih tanah yang subur dengan intensitas cahaya matahari yang cukup. Pembuatan bedengan persemaian tergantung pada luas lahan sawah yang akan di tanami. Biasanya untuk 1 ha di perlukan benih padi sebanyak 25 – 30 kg/ha. Setiap bedengan berukuran lebar 1 m dan panjang 4 m dengan ketinggian 20-30 cm dapat menampung benih sebanyak 7 –8 kg. Karena itu untuk 1 ha lahan sawah akan di butuhkan 4 bedeng persemaian. Sebelum benih di sebar sebaiknya lahan di berikan pupuk NPK sebanyak 15-15-15 sebanyak 1 kg / bedeng. Dan untuk mencegah serangan hama tikus, sebaiknya di sekeliling bedengan di pasangi pagar dari plastik. Sebelum di sebar, benih harus di rendam terlebih dahulu selama satu malam. Hal ini berfungsi untuk mempercepat perkecambahan benih.

3. Tahap Penanaman
Setelah mencapai umur 18 hari, benih telah siap untuk di tanam di lahan sawah. Sebelum di tanam, benih yang telah di cabut direndam dalam larutan insektisida berbahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 1 gr/ liter selama 2 jam. Pada waktu penanaman, kondisi lahan tidak perlu tergenang air. Cukup sedikit becek saja.  Cara tanam dengan menggunakan metode jajar legowo 2-1. Dengan jarak tanam 15 x 25 dan tanaman perlubang adalah cukup 1 rumpun. Cara tanam padi sawah menggunakan metode ini memang terlihat sedikit jarang, tapi nantinya akan sangat bagus bagi perkembangan dan pertumbuhannya karena ada ruang cukup untuk pengaturan air, pemupukan dan optimasi cahaya matahari.

4. Tahap Pemeliharaan Tanaman Padi sawah
Tahap pemeliharaan tanaman meliputi:
  • Penyulaman, dapat di lakukan hingga padi berumur 2 minggu.
  • Penyiangan, di lakukan untuk mengendalikan gulma atau rumput liar serta pencabutan tanaman padi yang tidak sehat dan terserang penyakit. Penyiangan biasanya di lakukan 2 kali, yaitu sebelum pemupukan ke dua dan ketiga atau sesuai dengan kebutuhan.
  • Pengairan, pada budidaya padi sawah, air merupakan kebutuhan yang sangat vital. Agar kondisi tanaman padi terjaga dengan baik, maka sebaiknya lahat berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air tidak lebih dari 1 cm dari permukaan tanah sawah. Koadar air lahan harus tetap terkontrol hingga 10 hari menjelang panen.
  • Pemupukan susulan, pemupukan susulan biasanya di lakukan dalam 3 kali. Yaitu saat padi berumur 7 hari setelah tanam, 20 hst dan 35 hari setelah tanam. Masing-masing menggunakan pupuk NPK sebanyak 150 kg/ha dan urea 50kg/ha pada pemupukan susulan 1 dan 2, sedangkan untuk pemupukanm ketiga kosentrasi pupuk urea di tambah menjadi 250 kg/ha. Selaim pupuk primer, ada juga pemberian pupuk daun nitrogen yang di semprotkan saat tanaman berusia 14 hari dengan kosentrasi 2g/liter serta pupuk daun phospat dan kalium setelah tanaman berumur 30 hst sebanyak 2 gr/liter dan pada umur 45 hst sebanyak 4 gr/liter.
5. Tahap Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tanaman padi sawah cukup beragam dan merepotkan. Jika tidak di kendalikan dengan baik, bisa-bisa panen bisa gagal. Tapi sebelum melakukan proses pengendalian hama dan penyakit sebaiknya mengenal dulu jenis-jenis hama dan penyakit tanaman padi sawah, baru kemudian memikirkan cara apa yang tepat untuk mengendalikannya. Untuk lebih jelasnya tentang tahap pengendalian hama dan penyakit pada budidaya padi sawah silah baca di SINI.

6. Tahap Panen
Padi sawah dapat di panen saat biji padi sudah menguning malainya sekitar 95%. Sedangkan jika penen menurut perkiraan umur tergantung pada jenis benih padi yang di tanam ada yang panen ketika padi berumur kurang dari 100 hari, ada juga yang panen setelah padi berumur lebih dari 100 hari. Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas biji padi dan butiran beras yang di hasilkan. Padi yang terlalu muda akan menyebabkan persentase biji kosong tinggi. Sedangkan panen terlalu tua akan menyebabkan biji padipecah saat di gilir atau hasil panen berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai.

Untuk mendapatkan kualitas gabah dan butiran beras yang baik, selain waktu panen yang tepat juga perlu di perhatikan bahwa setelah padi dipotong dengan sabit, harus segera di lakukan perontokan. Jika sampai perontokan di tunda keesokan harinya, butir beras biasanya tidak bagus lagi.

Cara Menanam Padi Sawah | Cara Bertanam Hortikultura


Cara Bertanam Tomat.  Nama latin tomat adalah Solanum lycopersicum Tomat merupakan salah satu tanaman buah dan sayur yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Karena tomat ini mempunyai kegunaan serta manfaat dan khasiat yang sangat banyak dan hampir di konsumsi setiap hari, terutama oleh pengembar saus tomat, jus tomat, dan sambal tomat. Bayangkan apa rasanya sambal terasi favorit anda tanpa adanya tomat? Pasti kurang segar kan? Karena tomat telah menjadi bahan makanan yang dikonsumsi secara rutin, tidak ada salahnya kalau kita mencoba membudidayakan tomat. Jika tidak untuk konsumsi sendiri dapat juga untuk di jual. Karena ternyata menanam tanaman tomat itu sangat mudah. Berikut ini Kebun Q berbagi teknik cara menanam tomat yang mudah dan sederhana Cara bertanam Tomat tetapi menghasilkan.

Cara menanam Tomat

Tomat ada banyak jenisnya. Ada tomat yang buahnya kecil, ada yang juga yang  buahnya besar.  Tapi secara umum, apapun jenis tomat yang ingin anda tanam, caranya hampir sama. Kali ini Kebun Q menanam tomat dengan menggunakan tomat kampung biasa yang di sebut rempai atau rampe. Langkah-langkah Cara budidaya Tomat terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Pembibitan
Pembibitan tanaman tomat di lakukan sebelum tahap pengolahan tanah. Berbeda dengan cara menanam jagung, dimana biji langsung di tanam, untuk menanam tomat, biji tomat harus di semaikan dahulu. Untuk benih, pilih buah tomat yang sehat dan sudah matang sepenuhnya. Buah tidak keriput atau cacat. Buah media semai dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 lalu tambahkan kurang lebih 1,5% pupuk NPK halus.  Sebelum di semai benih tomat sebaiknya didesinfektan dengan cara merendamnya kedalam larutan fungisida, agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati, setelah itu baru disemai di persemaian. Setelah biji berkecambah, dan memiliki daun semu berjumlah 2, pindahkan bibit kecil tersebut kedalam polibag plastik yang telah berisi media semai. Untuk melindungi bibit dari air hujan, sebaiknya di buatkan sungkup persemaian. Setelah benih tumbuh dan berumur  7 – 10 hari, lakukan penyemprotan fungisida. Dan setelah bibit tomat memiliki daun sejati berjumlah 4 buah, tanaman tersebut siap di tanam di lahan.

Baca Juga:

2. Tahap Pengolahan Tanah
Seperti hal nya teknik budidaya tanaman pada umumnya, tahap pengolahan lahan berhubungan dengan penyiapan tanah yang akan di tanami buah tomat. Persiapan lahan meliputi penggemburan tanah, pemberian pupuk kandang, dan hal-hal lain yang pastinya akan mendukung pertumbuhan tanaman tomat sehingga berbuah maksimal. Tahap pengolahan tanah untuk budidaya tanaman tomat meliputi:
  • Penggeburan tanah dapat di lakukan dengan cara mencangkul atau membajak atau mengaru,
  • Pembuatan bedengan, umumnya dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 25 cm dan lebar parit kurang lebih 60 cm.
  • Untuk tanah yang pH nya di bawah 6,5 sebaiknya di lakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit dengan dosis 200kg/ha
  • Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang (40 ton/ha) dan pupuk NPK (150 kg/ha) lalu aduk dengan media tanah hingga bercampur rata
  • Pemasangan mulsa PHP dan pembuatan lubang tanam dengan jarak 60 cm x 60 cm.
3. Tahap Penanaman tomat
Bibit telah siap tanam setelah memiliki daun sejati berjumlah 4 helai. Bawa polibag berisi bibit tomat dan gunting ke lahan yang akan di tanami tomat. Gunting polibag plastik lalu masukan tanah beserta bibit kedalam lubang tanam. Timbun kembali dengan tanah. Setelah proses penanaman selesai, siram dengan air secukupnya.

4. Pemasangan Ajir
Ajir di buat dari bambu dengan panjang di sesuaikan dengan tinggi tanaman. Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak.  Hal ini tergantung dari tipe buah tomat yang ditanam. Apakah yang  bertipe determinate atau indeterminate.

5. Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang paling panjang dalam prose budidaya tanaman tomat. Pada tahap ini di lakukan banyak kegiatan seperti:
  • Penyulaman, dilakukan jika ada tanaman yang mati.
  • Perempelan, yaitu pembuangan tunas samping baik yang di bawah cabang utama maupun cabang produksif untuk menjaga kelembaban dan mengoptimalkan produksi.
  • Pengikatan tanaman, agar batang dapat berdiri tegak, maka batang-batang tomat harus di ikatkan pada ajir agar saat merbuat nanti, batang tidak merunduk dan buah menyentuh tanah sehingga kotpr dan mudah busuk
  • Sanitasi lahan dan pengairan meliputi pengendalian gulma dan rumput liar serta menjaga lahan tanam agar tidak kekeringan pada musim kemarau dan tergenang pada musim hujan.
  • Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berusia 15, 25 dan 35 hari setelah masa tanam. Dosis pupuk yang diberikan adalah NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 1,5 kg/100 liter air. Dan tiap tanaman di siram pupuk sebanyak 200ml.
  • Pengendalian hama dan penyakit. (Lihat: Pengendalian hama dan penyakit tanaman Tomat)
6. Tahap Pemanenan Buah Tomat
Tanaman tomat biasanya telah siap panen pada umur antara 65 dan 75 hari setelah masa tanam. Untuk pemetikan buah sebaiknya di gunakan gunting stek untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak batang. Setelah buah terkumpul baru di pisahkan buah dari tangkainya dengan cara diputil satu persatu. Untuk menjaga kualitas buah tomat sebaiknya pemanenan di lakukan secara bertahap. Agar hanya buah yang sudah tua saja yang di petik. Sedangkan yang mudah tinggalkan dulu.

Tomat adalah salah satu jenis buah klimaterik, yaitu buah yang setelah di panen akan mengalami pematangan. Biasanya setelah di panen, buah ini dapat bertahan hingga lima hari pada suhu ruang, dan lebih dari 2 minggu jika di simpan di dalam lemari pendingin. Untuk mendapatkan nilai gizi yang baik, buah tomat sebaiknya di konsumsi dalam bentuk olahan, seperti sup tomat ataupun saus tomat.

Cara Menanam Tomat | Cara Bertanam Hortikultura


Cara bertanam vanili. Vanili dikenal dengan istilah emas hijau. Hal ini disebabkan vanili memiliki harga yang lumayan mahal. Tapi tidak semua harga vanili itu mahal, semua tergantung pada kualitas. Hanya vanili yang berkualitas baik saja yang dapat di umpakan sebagai emas hijau. Cara bertanam vanili sebenarnya tidak terlalu susah. Hanya saja perlu perhatian lebih, karena tanaman ini tidak bisa melakukan penyerbukan secara alami, sehingga bunga harus di serbukan oleh manusia baru bisa berbuah. Sedangkan perkembangbiakan biasanya di lakukan dengan cara vegetatif. Untuk lebih jelasnya tentang cara menanam vanili silahkan ikuti petunjuk langkah-langkah bertanam vanili di berikut ini;

Cara menanam Vanili

cara bertanam Buah Vanili
Seperti pada artikel cara bertanam sebelumnya, setiap cara budidaya selalu mempunyai langkah-langkah dan tahapan. Berikut ini adalah langkah dan tahap cara menanam vanili yang antara lain adalah sebagai berikut:

1. Persiapan lahan
Dalam Budidaya tanaman vanili, persiapan lahan untuk menanam vanili harus di persipakan 1 hingga 1,5 tahun sebelumnya. Karena pohon vanili bukanlah pohon berkayu yang bisa tumbuh tegak. Tanaman ini adalah tanaman yang merambat sehingga untuk dapat tumbuh tegak di perlukan tanaman pelindung. Tanaman pelindung biasanya di tanam 1 tahun sebelum menanam bibit vanili. Karena itu persiapan lahan untuk menanam vanili memerlukan waktu yang lama. Tahap persipan lahan meliputi:

a. Penanaman pohon pelindung
Pertama-tama bersihkan lahan yang akan di tanami vanili dari tumbuhan gulma dan rumput-rumput liar. Lalu siapkan lubang tanam untuk tanaman pelindung. Isi lubang tanam dengan pupuk kandang. Buat jarak antara tanaman pelindung dengan ukuran 1,5 x 1,5 m. Tancapkan tanaman pelindung di dalam lubang secara tegak lurus lalu tutup kembali dengan tanah. Pastikan tanaman pelindung tumbuh dengan baik agar dapat menjadi tempat rambatan untuk tanaman vanili. Tanaman pelindung yang digunakan sebaiknya adalah yang memiliki perakaran yang dalam sehingga tidak menganggu sistem perakaran tanaman vanili. Pohon pelindung yang paling baik adalah pohon dadap. Tapi karena daunnya terlalu rimbun maka harus rajin dipangkas.

b. Pengolahan tanah
Setelah tanaman pelindung tumbuh dengan baik, maka lakukan pengolahan tanah sebagai persiapan untuk menanam bibit vanili. Pertama-tama bersihkan rumput di sekitar tanaman pendukung. Lalu buat lubang tanam untuk bibit vanili dengan jarak 30 cm dari lubang tanam. Ukuran lubang tanam adalah 30x30x30 cm. Isi lubang tanam dengan pupuk kandang yang di campur dengan Natural GLIO. Biarkan selama 3-4 hari.

c. Pemilihan Bibit
Untuk bibit vanili dapat menggunakan biki ataupun stek. Namun untuk lebih cepatnya sebaiknya menggunakan stek. Tanaman indukan dengan kriteria seperti dibawah ini harus di jaga dengan baik agar tidak berbuah dengan cara pemangkasan. Pemilihan calon stek bibit yang baik harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
  • Tanaman yang akan di ambil steknya harus berbatang sehat,
  • Sudah tua atau berumur lebih dari 10 tahun,
  • Produktivitas tinggi
  • Subur dan memiliki banyak tunas sulur
Bibit stek yang baik adalah yang telah beumur  kurang dari 1 tahun dan memiliki buku ruas yang rapat. Potong sulur tunas untuk stek sepanjang 50-70 cm. Lalu celupkan stek kedalam lautan POC NASA/Hormonik (1-2cc/l) + Natural GLIO untuk merangsang pertumbuhan akar dan untuk mencegah pembusukan. Diamkan selama 2-3 hari

2. Penanaman bibit Vanili
Penanaman bibit vanili sebaiknya di lakukan di awal musim hujan, sehingga kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi dengan baik. Sebelum stek vanili di tanam, buang daun pada tiga ruas paling bawah, lalu benamkan stek kedalam lubang tanam secara horisontal (rebah) untuk mempercepat tumbuhnya akar. Lalu bagian stek yang ada di permukaan tanah ikatkan pada batang pohon pelindung. Usahakan agar menanam bibit membujur kearah utara-selatan agar dapat tanaman dapat menerima cahaya matahari dengan baik. Setelah selesai menanam, harus selalu di jaga agar tanah disekitar tanaman selalu lembab dan basah.

3. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi: penyiraman, penyiangan, penyulaman, pemangkasan, dan pemupukan. Penyiraman dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap lembab dan basah. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanah di sekitar tanaman vanili dari gulma dan rumput-rumput penganggu. Penyulaman di lakukan jika ada bibit stek yang mati. Pemupukan dilakukan untuk menjaga agar kebutuhan unsur hara tanaman vanili dan tanaman pelindung tercukupi. Pupuk yang digunakan biasanya adalah campuran dari pupuk kandang dan pupuk buatan, dengan dosis;
  • pupuk kandang: 10-15 kg/pohon
  • pupuk buatan : Urea 8 kg, SP-36 4 kg, KCl 14 kg, CaO 5 kg, dan Mg 2,5 kg (per pohon per tahun) dan pemupukan biasanya dilakukan tiap 3 bulan sekali
Pemangkasan dilakukan terhadap pohon pelindung dan juga tanaman vanili. Masing-masing pemangkasan mempunyai polanya tersendiri, yaitu:

a. Pemangkasan pohon pelindung
Pemagkasan pohon pelindung bertujuan untuk mengatur tingkat penyinaran cahaya matahari, memudahkan pemeliharaan tanaman dan sirkulasi udara, mengurangi kelembaban di musim hujan, dan mempertahankan keteduhan di musim panas. Pemangkasan pohon pelindung ada2 cara, yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan untuk pengaturan percabangan. Pemangkasan berfungsi untuk mengatur bentuk tanaman pelindung sesuai dengan keinginan dan memotong percabangan untuk tempat kaitan batang vanili. Biasanya tinggi pohon pelindung adalah 2 meter dengan percabangan yang di bentuk sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk melengkungkan batang vanili.

b. Pemangkasan batang vanili
Pemangkasan batang vanili ada 3 fungsi yaitu pemangkasan bentuk yang bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kokoh dan seimbang. Pemangkasan produksi yaitu untuk merangsang bunga dan menyempurnakan pertumbuhan buah. Pemangkasan pemeliharaan yaitu dengan menjaga agar batang tidak banyak mengeluarkan tunas.

4. Penyerbukan bunga
Penyerbukan dilakukan karena tanaman vanili tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri karena kepala putik tertutup oleh penghalang yang terbentuk dari daun bungan ke enam. Penyerbukan harus dilakukan dengan cepat karena bunga vanili tidak mekar cukup lama. Tanaman vanili siap berbunga pada usia 18 – 24 bulan. Cara penyerbukan adalah (cara: Jefrimengko.blogspot.com):
  • Siapkan lidi atau bambu sepanjang 10 cm.
  • Pegang bunga dengan tangan kiri, hingga bagian belakang tangkai putik dan benang sari bersandar pada jari telunjuk.
  • Tangan kanan dengan bantuan lidi / bambu mengangkat rostellum yang menghalangi putik dan kepala sari, lalu kepala sari di lekukkan menuju kearah kepala putik, di tekan sedikit sehingga ke duanya bertemu atau sampai terjadi penyerbukan.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Penyakit dan hama tanaman vanili beragam. Penyakit tanaman vanili antara lain adalah busuk akar, batang dan buah, bercak coklat pada batang dan buah, antraknosa dan karat merah. Penyakit-penyakit ini biasanya dapat di cegah dengan penyemprotan Natural GLIO. Hama tanaman vanili yang paling populer adalah bekicot, belalang padang, hama pengerek batang dan ulat bulu. Untuk menanggulangi bekicot biasanya dengan cara mengambilinya satu persatu sedangkan untuk belalang, larva dan ulat ditanggulangi dengan menyemprotkan Pestisida atau Natural BVR.

6. Panen
Vanili akan siap panen setelah buah berumur 8-9 bulan sejak pembuahan. Buah vanili yang tua akan berwarna hijau suram dengan garis-garis berwarna kekuningan. Musim panen vanili biasanya antara bulan Mei hingga  Juli. Panen di lakukan dengan cara mengambil buah yang sudah tua dan membiarkan yang masih mudah. Pemilihan buah yang sudah tua ini bertunjuan untuk menjaga mutu vanili yang dihasilkan memiliki kadar vanillin yang tinggi, rendemen yang banyak, serta kadar abu dan kadar air terendah.

Cara Menanam Vanili | Cara Bertanam Emas Hijau


Budidaya tanaman jagung. Cara menanam jagung tidaklah terlalu sulit. Bahkan bisa di bilang lebih muda daripada menanam cabe, tomat, ataupun tanaman budidaya lainnya. Karena menanam jagung tidak ruwet, tidak perlu lanjaran ataupun mulsa untuk mencegah penguapan. Jagung adalah sumber pangan yang sangat penting. Dibeberapa negara, jagung merupakan sumber karbohidrat pengganti beras dan gandum. Karena itu tanaman ini layak untuk di budidayakan sebagai tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.


Untuk dapat membudidayakan tanaman jagung dengan baik, anda dapat mengikuti panduan cara menanam jagung berikut ini. Inilah langkah-langkah cara bertanam jagung versi Kebun Q yang berdasarkan pengalaman sendiri.

Cara bertanam Jagung

Cara bertanam jagungLangkah-langkah cara menanam jagung, seperti halnya menanam tanaman lain memiliki 3 tahap, yaitu tahap pengolahan tanah, tahap penanaman, tahap pemeliharaan dan pemupukan, dan tahap panen. Untuk lebih lengkapnya tentang cara budidaya jagung silahkan simak langkah-langkah menanam jagung berikut ini:

1. Tahap pengolahan tanah
Tanah yang akan di tanami jagung di bersihkan dari rumput liar sebelum di gemburkan. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan mencangkul atau menggunakan mesin bajak.  Jika menggunakan cangkul, cangkul sedalam 15-20 cm lalu ratakan kembali. Cek pH tanah, jika kurang dari 5, maka perlu di berikan pengapuran dengan dosis 300kg/ha. Tambahkan pula pupuk dasar yang berupa pupuk kandang dengan dosis 2 ton/ha, SP36 150 kg dan KCL 75 kg.  Untuk mencegah penyakit layu, tambahkan Natural GLIO bersamaan dengan penaburan pupuk kandang.

Baca Juga:

2. Tahap Penanaman
Penanaman jagung biasanya di mulai di musim hujan. Sehingga tidak perlu di lakukan penyiraman. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka harus di gunakan bibit jagung yang baik pula. Baik itu bibit jagung biasa, jagung hibrida ataupun jagung manis, semuanya harus berkualitas baik. Bibit jagung yang dibutuhkan untuk penanaman dengan jarak tanam 25 x 75 cm adalah sekitar 20-30 kg/ha. Jarak tanam jagung biasanya bergantung pada pola tanam. Untuk jagung yang masa panenya lebih dari 100 hari biasanya ditanam 2 batang/ lubang dengan jarak tanamnya biasanya 40 x 100 cm. Sedangkan yang masa panennya 80-100 hari, biasanya ditanam 1 batang/lubang dengan jarak tanam 25 x 75 cm.

Cara menanam biji jagung adalah di tunggal dengan kedalaman 3-5 cm. Isikan 1 biji tiap lubang kemudian tutup kembali. Untuk menjaga kelembaban tanah agar biji cepat berkecambah, lakukan penyiraman. Kecuali jika ada hujan dan tanah sudah lembab, maka penyiraman tidak di perlukan.

3. Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan meliputi penyiangan, penjarangan dan penyulaman serta penyiraman atau pengairan, pe,upukan dan pembumbunan. 
  • Penyianga biasanya di lakukan tiap 2 minggu sekali agar rumput liar tidak tumbuh dan unsur hara tanah tidak terbagi untuk tanaman lain.
  • Pembumbunan dilakukan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan akarnya sepenuhnya tertutup di dalam tanah.  Pembumbunan dapat di lakukan berkali-kali sesuai kebutuhan. Cara membumbun sangat mudah, yaitu akar tanaman di uruk dengan tanah dari sebelah kanan dan kiri barisan tanaman dengan menggunakan cangkul. Pembumbunan akan menghasilkan guludan yang memanjang dan saluran drainase diantara barisan tanaman jagung
  • Penjarangan di lakukan untuk mensortir tanaman jagung yang tumbuh tidak baik dengan memotong atau mencabutnya. Lalu lubang tanaman yang kosong di sulami dengan bibit jagung yang baru. Penjarangan dan penyulaman biasanya di lakukan 1 minggu setelah masa tanam, ketika bibit jagung sudah tumbuh.
  • Pemupukan susulan biasanya di lakukan ketika tanaman telah berumur 18 dan 35 hari. Pupuk yang digunakan adalah urea 300 kg/ha dengan dosir 1/2 bagian pada saat tanaman berumur 18 hari dan 35 hari.
  • Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan dan pemusnahan tanaman yang terinfeksi. Semua nya tergantung dari jenis hama dan penyakit yang menyerang.
4. Tahap pemanenan
Masa panen jagung biasanya dilakukan ketika tanaman mencapai umur 85-95 hari atau tergantung pada kebutuhan seperti untuk sayur (baby corn/janten) untuk di rebus/dibakar atau untuk di ambil bijinya. Cara panen adalah dengan memutar tongkol jagung untuk memisahkan buah jangung dari tangkainya.

Sebagai tanaman yang semi serba guna, batang jagung setelah panen selesai dapat di gunakan sebagai kayu bakar ataupun pakan ternak. Sedangkan klobot jagung dapat digunakan sebagai papir tembakau atau bungkus dodol.

Itulah tadi cara bertanam jagung yang pernah di praktekan oleh Kebun Q di halaman samping rumah. Semoga bermanfaat.

Cara menanan Jagung | Cara bertanam


Cara bertanam Bawang Merah. Pada saat Kebun Q menulis artikel tentang cara menanam bawang merah ini, harga bawang merah di Indonesia sangat mahal, yaitu Rp 40 rb/kg. Begitu pula harga bawang putih. Bawang merah adalah kebutuhan pokok dalam urusan masak-memasak lauk. Bayangkan jika anda menumis sayur tanpa bawang merah, pasti rasanya tidak enak bukan? Untuk menanggulangi kebutuhan bawang merah sendiri, adalah sebaiknya kalau kita menanam bawang merah sendiri di samping rumah, sehingga pada saat harga bawang merah mahal, masakan di dapur kita tidak terpengaruh.
cara bertanam bawang merah

Sebelum kita menanam bawang merah, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa syarat tumbuh tanaman bawang merah. Untuk mengetahui syarat tumbuh bawang merah, silahkan melihat artikelnya di Kamus Q dalam kategori Kamus Pertanian Hortikultura.  Karena Kebun Q hanya akan menuliskan langkah-langkah cara menanam bawang merahnya saja. Berikut ini adalah cara bertanam bawang merah yang kebun Q ketahui secara umum dan dari pengalaman sendiri.

Cara bertanam Bawang Merah | Budidaya Bawang Merah

Dalam budidaya bawang merah di kenal ada 3 tahap, yaitu tahap pengolahan tanah, tahap penanaman, tahap pemeliharaan, tahap pemanenan. Namun untuk mempermudah pemahaman, Kebun Q hanya akan menuliskan cara bertanam bawang merah secara berurutan tanpa membaginya dalam tahap-tahap seperti tersebut diatas. langkah-langkah cara menanam bawang merah tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga:

1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah pada budidaya bawang merah secara umum terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan lahan, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk dasar.
  • Persiapan lahan yang dilakukan sama dengan cara bertanam berbagai tanaman terdahulu, yaitu membersihkan gulma dan mengemburkan tanah. Jangan lupa untuk mencek pH tanah. Jika pH tanah di bawah 5,6, lakukan pengapuran dengan Kaptan atau Dolomit dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha. Pengapuran sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sebelum masa tanam.
  • Pemupukan dasar dilakukan seminggu sebelum masa tanam dengan cara menaburkan pupuk kandang dengan dosis 15-20 ton.ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP. atau dapat juga menggunakan pupuk NPK (15-15-15) dosis ± 200 kg/ha. Untuk mencegah penyakit layu akibat jamur dapat di taburkan Natural GLIO.
  • Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan ukuran sesuai kebutuhan. Biasanya, bedengan di buat dengan ukuran 1,5 – 1,75 m. Diantara bedeng yang satu dengan yang lain di buat parit dengan jarak 0,5 m dan kedalaman 0,5 m.
2. Masa Tanam
Masa tanam dalam budidaya bawang merah meliputi 3 hal juga, yaitu:
  • Pemilihan bibit, bawang merah yang digunakan sebagai bibit sebaiknya di pilih yang mempunyai warna mengkilat, umbi kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen. Untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas, sebaiknya bibit di potong di bagian pucuknya kurang lebih 0,5 cm. Varietas bibit bawang merah yang di tanam juga harus di perhatikan, pada musim hujan sebaiknya menanam varietas varietas Ilocos, sedangkan pada musim hujan sebaiknya menanam varietas Tiron.
  • Menentukan jarak tanam bawang merah biasanya didasarkan pada musim saat masa tanam di mulai. Untuk penanaman di musim kemarau jarak tanam biasanya 15x15. Sedangkan pada musim hujan, jarak tanam bisa berukuran 15x20 atau 20x20.
  • Cara menanam bawang merah, sebelum di tanam, disarankan bibit diberi perlakuan khusus yaitu dengan merendam bibit dengan larutan NASA (1 cup/ltr air) lalu tiriskan hingga kering. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah, stu umbi untuk setiap lubang tanam.
3. Pemeliharaan dan pemupukan
  • Pemeliharaan tanaman bawang merah meliputi penyiraman, penyiangan dan pembumbunan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Namun setelah tanaman berusia 11 hingga 60/70 hari penyiraman dapat dilakukan 1 kali saja, yaitu antara pagi atau sore hari. Penyiangan di maksudkan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Sedangkan pembumbunan dilakukan untuk menjaga agar seluruh perakaran bawang merah selalu tertutup tanah.
  • Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah : Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit bawang merah banyak sekali jenisnya. Ada yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri atau ulat. Untuk penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dikendalikan dengan pemberian GLIO pada saat pengolahan tanah ataupun saat bibit akan di tanam. Untuk penyakit akibat virus ataupun bakteri dapat di musnahkan dengan menggunakan pestisida kimia. Sedangkan serangan hama ulat dapat di tumpas dengan insektisida.

5. Masa Panen
Tanaman budidaya bawang merah dapat di panen jika daun tanaman sudah rebah 60-90% atau setelah tanaman berumur 55 hingga 90 hari tergantung varietasnya. Untuk budidaya bawang merah yang dilakukan di dataran rendah biasanya masa panen pada umur 55-70 hari, sedangkan budidaya bawang merah di dataran tinggi masa penen pada umur 70-90 hari. Panen sebaiknya dilakukan pada hari dengan cara mencabut keseluruh bagian tanaman dari daun, batang hingga umbi dan di ikat menjadi satu kesatuan yang terdiri dari 5 hingga 10 umbi. Setelah panen selesai, ikatan bawang merah lalu di jemur dengan posisi umbi di bagian atas hingga kering. Setelah kering, ikatan umbi bawang di bersihkan dari tanah dan kotoran sebelum kemudian di simpan atau di pasarkan.

Cara menanam Bawang Merah | Cara Bertanam