Halaman

Showing posts with label Artikel Pertanian. Show all posts
Showing posts with label Artikel Pertanian. Show all posts
Macam-macam Buah yang keluar dari Pohon. Setidaknya ada 3 jenis tanaman yang buahnya keluar dari pohon. Yaitu buah kepel, buah belimbing wuluh, dan buah jaboticaba. Mungkin ada buah-buah lain yang keluar dari pohon dan bukan dari puncuk ranting seperti buah pada umumnya, tapi yang saya ketahui hingga saat ini hanya 3 buah tersebut saja. Buah-buah yang keluar dari batang ini tergolong unik dan langkah, kecuali buah belimbing wuluh, yang umum di tanam oleh rakyat Indonesia, karena mempunyai kegunaan sebagai bahan obat tradisional seperti obat batuk, dll. Sedangkan buah kapel, yang merupakan tanaman asal dari hutan sekunder jarang di temui, kecuali di daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa daerah lainnya. Lain halnya dengan buah jaboticaba, buah pohon yang berasal dari brasil ini belum lumrah di jumpai di Indonesia. Meski di negara tetangga, Australia, tanaman buah ini telah di budidayakan.

Macam-macam jenis buah yang keluar dari pohon

Di sebut sebagai buah yang keluar dari pohon, karena buah-buahan ini memang muncul di pangkal batang hingga seluruh batang, tidak di bagian ranting atau ujungnya seperti buah-buahan pada umumnya. Ada yang buahnya menempel mengintari batang seperti di lem satu persatu, ada juga yang bergerombol dengan satu tangkai menempel di batang. Bagaimanapun munculnya, yang jelas, buah-buahan ini menempel di batang. Baik dengan tangkai pendek seprti jaboticaba atau tangkai panjang seperti belimbing wuluh atau kapel. Berikut ini sekilas tentang buah yang keluar dari pohon.

Baca Juga:

1. Buah Kepel
buah kepelBuah kepel bentuknya sepintas seperti sawo, tetapi lebih bulat dengan sedikit lonjong. Kulit buahnya berwarna coklat abu-abu hingga coklat tua. Daging buah berwarna kuning kecoklatan danberasa manis. Terdapat biji di bagian tengah daging buah. Pohon kapel dapat hidup hingga 50 tahun dengan tinggi sekitar 25 meter dan diameter batang dapat mencapai 40 cm. Daunnya serupa dengan daun mangga, panjang dan lonjong dengan tulang daun yang berderet rapi seperti sisir. Daun muda biasanya berwarna kemerahan, dan daun tua berwarna hijau. Buah kepel muncul bergerombol di batang pohon, dengan satu tangkai utama bercabang banyak yang semuanya di lekati buah-buah kepel. Merupakan tanaman yang tergolong langkah, karena tidak di budidayakan dan keberadaannya jarang di temui di pasar-pasar buah baik tradisional maupun konvensional.

2. Buah Belimbing Wuluh
belimbing wuluhBuah belimbing wuluh atau belimbing sayur juga keluar dari batang atau cabang yang besar, meski tidak semencolok buah kepel atau jaboticaba. Karena buah belimbing wuluh mempunyai tangkai yang panjang, sehingga buah terlihat mengantung memanjang dan tidak menempel di batang.  Buah belimbing wuluh memiliki rasa yang masam menyengat, dengan kulit buah berwarna hijau ketika masih muda dan kekuningan ketika sudah tua. Pohon buah belimbing bisa mencapai ketinggian 15 cm dengan diametera 30 cm atau lebih tergantung usianya. Yang dudah tua sekali akan terlihat seperti pohon purba, karena permukaan batangnya tidak rata, penuh dengan lobang dan tonjolan bekas keluarnya buah.

Baca Juga:

jaboticaba
3. Buah Jaboticaba atau Jabuticaba
Buah jabuticaba bulat dan berwarna unggu seperti buah kupa, tetapi dengan kulit dan textur daging buah mirip anggur. Buah ini keluar dari pohon dengan cara yang unik. Karena buah ini mempunyai tangkai buah yang pendeng dan jarang yang bercabang, sehingga sepintas akan terlihat seperti buah anggur yang di tempel di batang pohon. Seperti halnya, buah kepel, tanaman jabuticaba juga membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah yaitu sekitar 9 - 10 tahun setelah di tanam.  Konon katanya, citarasa buah jebuticaba ini berubah-ubah. Kematangan hari pertama rasanya seperti jambu buji, hari kedua rasanya seperti manggis, hari ketiga rasanya seperti  leci, hari keempat seperti markisa, lalu seperti sirkaya setelah matang penuh rasanya seperti anggur. Jaboticaba tergolong tanaman berdaun rindang, dengan tinggi sekitar 6-7 meter. Sehingga bisa di tanam didalam pot.

Macam-macam Buah yang keluar dari Pohon

Kepel, Pohon Yang Berbuah. Pernah mendengar buah Jaboticaba?  Meski dari jenis pohon, bentuk buah dan lain-lainnya, kepel dan jaboticaba berbeda, tetapi kedua tanaman ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu buah yang keluar dari pohon, bukan dari ranting seperti umumnya buah-buahan yang lain. Mungkin inilah keistimewaan buah kepel. Buah kepel yang sepintas bentuknya seperti sawo, ternyata merupakan tanaman khas yang menjadi identitas kota Yogyakarta. Karena buah ini banyak di temui di lingkungan keraton dan sekitarnya.  Tapi konon kabarnya, jenis tanaman yang sama juga dapat di temukan di taman botani terbesar di Indonesia yaitu di Kebun Raya Bogor.

Marfologi Tanaman Kepel

Kepel adalah sejenis tumbuhan berkayu keras yang dapat mencapai umur hingga 50 tahun keatas. Tingginya bisa mencapai 20 meter keatas dengan diameter batang mencapai 40 cm. Batangnya yang cenderung lurus dan jenis kayunya yang keras, membuatnya sering di gunakan sebagai bahan bangunan rumah atau untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti lemari, kursi, meja, dipan, dll. Meski kulit luarnya sering terlihat penuh benjolan, tetapi kayu bagian dalam cenderung mulus. Benjolan hanya muncul sebatas kulit kayu bagian luar di mana bunga pernah muncul dan berbuah.



Sepintas bentuk buah seperti buah sawo, hanya saja lebih bulat dengan sedikit lonjong. Ketika masih muda kulit buah berwarna coklat abu-abu, tetapi setelah matang berwarna coklat tua, persisi sawo kecik. Daging buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua warnanya kuning keemasan. Rasanya daging buahnya manis tetapi kesat, tidak terlalu banyak mengeluarkan air seperti daging buah sawo.  Dibagian tengah daing buah berkumpul biji yang cukup besar.

Baca Juga:
Biji buah kepel berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tanaman. Jika anda ingin menanam tanaman kepel, cukup menyemai bijinya. Tetapi masa berbuah tanaman ini tergolong lama, yaitu sekitar 7 - 9 tahun setelah tanam. Wajarlah, karena sebenarnya Kepel merupakan tanaman hutan sekunder yang ditanam di lingkungan rumah.  Tapi mungkin, karena bentuk buahnya yang kurang menarik dan terkadang agak sedikit buluk, orang kurang tertarik menanamnya sebagai tanaman budidaya. Sehingga tanaman ini, kini menjadi tanaman unik yang susah di temukan batangnya kecuali di tempat-tempat tertentu seperti lingkungan keraton Yogya atau kebun raya bogor. Untuk melihat gambar pohon dan buah kepel dapat di lihat di SINI.

Kepel, Pohon Yang Berbuah

Berita Terbaru Deptan THL-TBPP 2014. Kontrak Tenaga harian lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) 2014 telah di perbaharui dengan hasil rapat Rakergab DPR - Pemerintah pada 11 Februari 2014 yang lalu. Oleh karena itu kemungkinan besar tahun ini pemerintah akan membuka Pendaftaran THL-TBPP 2014 jika pengangkatan 10.000 pegawai THL-TBPP menjadi PNS terlaksana. Informasi lebih banyak dapat di peroleh di situs thl-tbpp.blogspot.com

THL-TBPPSetelah berjuang mendampingi petani sejak 2007 hingga sekarang, para pegawai THL-TBPP dapat bernafas lega setelah hasil Rakergab DPR-RI dan Pemerintah membahas THL-TBPP membuahkan hasil yang positif. Salah satunya adalah janji pemerintah untuk mengangkat 10.000 THL-TBPP menjadi  PNS di Deptan.  Pernyataan ini merupakan suaru informasi yang membahagiakan, karena sebentulnya, dalam kontrak kerjanya dulu, salah satu poin pentingnya adalah bahwa peserta THL-TBPP tidak boleh menuntut untuk diangkat menjadi PNS. Tetapi tentu saja lain dulu lain sekarang. Untuk mendapatkan sesuatu butuh siasat dan perjuangan bukan? Kalau dulu para peserta THL-TBPP menolak menandatangani kontrak kerja karena berniat menuntut agar di jadikan PNS, maka saat ini mereka pasti tidak menjadi pegawai THL-TBPP.

Baca Juga:

Pengangkatan 10.000 THL-TBPP menjadi PNS 2014

Penyuluh pertanian apapun statusnya, baik THL-TBPP ataupun yang berstatus pegawai negeri mempunyai kewajiban yang sangat besar untuk mendampingi para petani Indonesia dalam memenuhi kenutuhan pangan seluruh rakyat. Meski dalam melaksanakan tugasnya, tak jarang dari beberapa pegawai THL-TBPP tersebut hanya setor tanda-tangan dan baru turun kelapangan jika ada event-event tertentu saja. Tapi tetap kita harus bangga pada mereka terlepas dari dugaan sebagian besar warga masyarakat sekitarnya yang mengatakan bahwa pegawai THL-TBPP hanya makan gaji buta dan menjadi beban negara.

Menjadi petugas penyuluh lapangan itu tidak mudah lho. Berkomunikasi dengan petani yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan terbatas membutuhkan keahlian dan ketelatenan tersendiri. Tidak semua orang bisa melakukan itu. Bahkan dengan ilmu yang sangat tinggi sekalipun, seseorang belum tentu bisa berkomuikasi dengan mereka. Dan ilmu untuk menyampaikan informasi kepada petani dengan dengan bahasa yang bisa di mengerti adalah tugas penyuluh pertanian. Baik yang berstatus THL-TBPP. 

Baca Juga

Menurut informasi, hingga saat ini, pegawai penyuluh pertanian di indonesia hanya sekitar 46.000 orang. Sementara jumlah desa yang ada sekitar 70.000. Data ini menunjukan bahwa setiap seorang tenaga penyuluh pertanian harus menangani 2 desa. Padahal idealnya, setiap desa memiliki 1 petugas penyuluh pertanian yang akan membimbing dan membina warga menjadi petani yang sukses.

Keputusan Rakergab DPR-RI - Pemerintah yang di laksanakan bulan Februari 2014 yang lalu merupakan sebuah motivasi bagi semua pegawai THL-TBPP agar bekerja secara lebih baik lagi. Dan menurut saya, keputusan itu sudah sangat tepat. Logikanya, daripada mencari  petugas penyuluh pertanian baru yang belum tentu mengerti bidangnya untuk diangkat menjadi PNS, akan lebih baik jika yang sudah ada diangkat menjadi PNS. Dan untuk mengisi posisi THL-TBPP yang kosong, di buka lagi  rekruitmenTHL-TBPP baru. So, silahkan berdoa, semoga anda adalah petugas THL-TBPP yang akan mendapat peluang menjadi PNS 2014.

Kontrak THL-TBPP 2014: Pangangkatan PNS DEPTAN dari THL-TBPP