Halaman

Kepel, Pohon Yang Berbuah. Pernah mendengar buah Jaboticaba?  Meski dari jenis pohon, bentuk buah dan lain-lainnya, kepel dan jaboticaba berbeda, tetapi kedua tanaman ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu buah yang keluar dari pohon, bukan dari ranting seperti umumnya buah-buahan yang lain. Mungkin inilah keistimewaan buah kepel. Buah kepel yang sepintas bentuknya seperti sawo, ternyata merupakan tanaman khas yang menjadi identitas kota Yogyakarta. Karena buah ini banyak di temui di lingkungan keraton dan sekitarnya.  Tapi konon kabarnya, jenis tanaman yang sama juga dapat di temukan di taman botani terbesar di Indonesia yaitu di Kebun Raya Bogor.

Marfologi Tanaman Kepel

Kepel adalah sejenis tumbuhan berkayu keras yang dapat mencapai umur hingga 50 tahun keatas. Tingginya bisa mencapai 20 meter keatas dengan diameter batang mencapai 40 cm. Batangnya yang cenderung lurus dan jenis kayunya yang keras, membuatnya sering di gunakan sebagai bahan bangunan rumah atau untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti lemari, kursi, meja, dipan, dll. Meski kulit luarnya sering terlihat penuh benjolan, tetapi kayu bagian dalam cenderung mulus. Benjolan hanya muncul sebatas kulit kayu bagian luar di mana bunga pernah muncul dan berbuah.



Sepintas bentuk buah seperti buah sawo, hanya saja lebih bulat dengan sedikit lonjong. Ketika masih muda kulit buah berwarna coklat abu-abu, tetapi setelah matang berwarna coklat tua, persisi sawo kecik. Daging buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua warnanya kuning keemasan. Rasanya daging buahnya manis tetapi kesat, tidak terlalu banyak mengeluarkan air seperti daging buah sawo.  Dibagian tengah daing buah berkumpul biji yang cukup besar.

Baca Juga:
Biji buah kepel berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tanaman. Jika anda ingin menanam tanaman kepel, cukup menyemai bijinya. Tetapi masa berbuah tanaman ini tergolong lama, yaitu sekitar 7 - 9 tahun setelah tanam. Wajarlah, karena sebenarnya Kepel merupakan tanaman hutan sekunder yang ditanam di lingkungan rumah.  Tapi mungkin, karena bentuk buahnya yang kurang menarik dan terkadang agak sedikit buluk, orang kurang tertarik menanamnya sebagai tanaman budidaya. Sehingga tanaman ini, kini menjadi tanaman unik yang susah di temukan batangnya kecuali di tempat-tempat tertentu seperti lingkungan keraton Yogya atau kebun raya bogor. Untuk melihat gambar pohon dan buah kepel dapat di lihat di SINI.

Kepel, Pohon Yang Berbuah

Kepel, Pohon Yang Berbuah. Pernah mendengar buah Jaboticaba?  Meski dari jenis pohon, bentuk buah dan lain-lainnya, kepel dan jaboticaba berbeda, tetapi kedua tanaman ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu buah yang keluar dari pohon, bukan dari ranting seperti umumnya buah-buahan yang lain. Mungkin inilah keistimewaan buah kepel. Buah kepel yang sepintas bentuknya seperti sawo, ternyata merupakan tanaman khas yang menjadi identitas kota Yogyakarta. Karena buah ini banyak di temui di lingkungan keraton dan sekitarnya.  Tapi konon kabarnya, jenis tanaman yang sama juga dapat di temukan di taman botani terbesar di Indonesia yaitu di Kebun Raya Bogor.

Marfologi Tanaman Kepel

Kepel adalah sejenis tumbuhan berkayu keras yang dapat mencapai umur hingga 50 tahun keatas. Tingginya bisa mencapai 20 meter keatas dengan diameter batang mencapai 40 cm. Batangnya yang cenderung lurus dan jenis kayunya yang keras, membuatnya sering di gunakan sebagai bahan bangunan rumah atau untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti lemari, kursi, meja, dipan, dll. Meski kulit luarnya sering terlihat penuh benjolan, tetapi kayu bagian dalam cenderung mulus. Benjolan hanya muncul sebatas kulit kayu bagian luar di mana bunga pernah muncul dan berbuah.



Sepintas bentuk buah seperti buah sawo, hanya saja lebih bulat dengan sedikit lonjong. Ketika masih muda kulit buah berwarna coklat abu-abu, tetapi setelah matang berwarna coklat tua, persisi sawo kecik. Daging buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua warnanya kuning keemasan. Rasanya daging buahnya manis tetapi kesat, tidak terlalu banyak mengeluarkan air seperti daging buah sawo.  Dibagian tengah daing buah berkumpul biji yang cukup besar.

Baca Juga:
Biji buah kepel berfungsi sebagai alat perkembangbiakan tanaman. Jika anda ingin menanam tanaman kepel, cukup menyemai bijinya. Tetapi masa berbuah tanaman ini tergolong lama, yaitu sekitar 7 - 9 tahun setelah tanam. Wajarlah, karena sebenarnya Kepel merupakan tanaman hutan sekunder yang ditanam di lingkungan rumah.  Tapi mungkin, karena bentuk buahnya yang kurang menarik dan terkadang agak sedikit buluk, orang kurang tertarik menanamnya sebagai tanaman budidaya. Sehingga tanaman ini, kini menjadi tanaman unik yang susah di temukan batangnya kecuali di tempat-tempat tertentu seperti lingkungan keraton Yogya atau kebun raya bogor. Untuk melihat gambar pohon dan buah kepel dapat di lihat di SINI.