Halaman


Kacang Saga Rosari Abrus precatorius, biji cantik yang beracun. Kacang saga rosary Abrus precatorius atau yang biasanya dikenal dengan istilah Rosary Pea, merupakan jenis tanaman tropis dan sub tropis asli Indonesia. Kacang saga Rosary mempunyai bentuk biji yang cantik di pandang mata, sehingga di negeri China, biji kacang rosary biasa di gunakan sebagai perhiasan yang berfungsi untuk melambangkan kasih sayang. Bagaimana tidak sayang? Kalau proses pengolaan biji rosary pea menjadi perhiasan dapat berakhir dengan kematian. Hanya kasih sayang yang sanggup membuat seseorang berkorban sampai mati.

Tanaman Kacang Saga 


Kacang Saga Rosary Kacang saga rosary atau Rosary pea memiliki nama latin Abrus precatorius. Di namakan Abrus, karena biji tanaman ini mengandung racun yang sebut abrin. Racun abrin bersifat mematikan karena dapat menyebabkan ribosom tidak bekerja. Efek racun abrin hampir sama dengan efek racun ricin pada tanaman jarak, yaitu menghambat sinteis protein. Bedanya, racun abrin lebih berbahaya karena kerusakan yang diakibatkannya sangat fatal dan belum di temukan antitoksiknya.

Gejala keracunan abrin dapat di deteksi jika setelah memegang kacang saga rosary seseorang mengalami demam, mual, mulut berbusa, kejang-kejang, dan lain sebagainya. Kerusakan yang disebabkan oleh racun abrin bersifat fatal seperti misalnya, gagal ginjal, kebutaan, pembengkakan kandung kemih, dan masih banyak lagi.

Untuk mengenali biji rosary pea sangat mudah, karena kacang saga rosary Abrus precatorius ini memiliki bentuk dan warna yang indah dan sedap di pandang mata. Biji kacang saga rosary berbentuk bulat sedikit oval, berwarna merah darah dengan warna hitam di salah satu bagian ujungnya. Karena bentuk dan warnanya yang indah dan kontras, maka pastilah sangat mudah membedakan kacang saga rosary yang beracun ini dari tanaman kacang-kacangan yang lainnya.

Tanaman kacang saga rosary Abrus precatorius di kenal dengan banyak nama di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki sebutan tersendiri atas tanaman ini, seperti misalnya: Saga telik/manis (Jawa), Thaga (Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo); Piling-piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis), dan di daerah China, biji rosary pea di kenal dengan sebutan Xiang Si Ji.

Yang paling istimewa, meski biji tanaman kacang saga bersifat toksik tingkat tinggi, tetapi daunnya bermanfaat obat karena mengandung glycyrhizin (glisirisin).

Kacang Saga Rosary Abrus precatorius | Biji cantik dan Beracun


Kacang Saga Rosari Abrus precatorius, biji cantik yang beracun. Kacang saga rosary Abrus precatorius atau yang biasanya dikenal dengan istilah Rosary Pea, merupakan jenis tanaman tropis dan sub tropis asli Indonesia. Kacang saga Rosary mempunyai bentuk biji yang cantik di pandang mata, sehingga di negeri China, biji kacang rosary biasa di gunakan sebagai perhiasan yang berfungsi untuk melambangkan kasih sayang. Bagaimana tidak sayang? Kalau proses pengolaan biji rosary pea menjadi perhiasan dapat berakhir dengan kematian. Hanya kasih sayang yang sanggup membuat seseorang berkorban sampai mati.

Tanaman Kacang Saga 


Kacang Saga Rosary Kacang saga rosary atau Rosary pea memiliki nama latin Abrus precatorius. Di namakan Abrus, karena biji tanaman ini mengandung racun yang sebut abrin. Racun abrin bersifat mematikan karena dapat menyebabkan ribosom tidak bekerja. Efek racun abrin hampir sama dengan efek racun ricin pada tanaman jarak, yaitu menghambat sinteis protein. Bedanya, racun abrin lebih berbahaya karena kerusakan yang diakibatkannya sangat fatal dan belum di temukan antitoksiknya.

Gejala keracunan abrin dapat di deteksi jika setelah memegang kacang saga rosary seseorang mengalami demam, mual, mulut berbusa, kejang-kejang, dan lain sebagainya. Kerusakan yang disebabkan oleh racun abrin bersifat fatal seperti misalnya, gagal ginjal, kebutaan, pembengkakan kandung kemih, dan masih banyak lagi.

Untuk mengenali biji rosary pea sangat mudah, karena kacang saga rosary Abrus precatorius ini memiliki bentuk dan warna yang indah dan sedap di pandang mata. Biji kacang saga rosary berbentuk bulat sedikit oval, berwarna merah darah dengan warna hitam di salah satu bagian ujungnya. Karena bentuk dan warnanya yang indah dan kontras, maka pastilah sangat mudah membedakan kacang saga rosary yang beracun ini dari tanaman kacang-kacangan yang lainnya.

Tanaman kacang saga rosary Abrus precatorius di kenal dengan banyak nama di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki sebutan tersendiri atas tanaman ini, seperti misalnya: Saga telik/manis (Jawa), Thaga (Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo); Piling-piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis), dan di daerah China, biji rosary pea di kenal dengan sebutan Xiang Si Ji.

Yang paling istimewa, meski biji tanaman kacang saga bersifat toksik tingkat tinggi, tetapi daunnya bermanfaat obat karena mengandung glycyrhizin (glisirisin).

No comments